PASUNDAN EKSPRES - Sejumlah kader dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) mulai mengundurkan diri menjelang pemilu 2024.
Diketahui PDI Perjuangan tengah mengusung Ganjar Pranowo-Mahfud MD sebagai capres-cawapres di Pilpres 2024
keluarnya beberapa kader tersebut terjadi di tengah menguatnya isu dukungan Presiden Jokowi untuk capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo-Gibran
Lantas Siapa saja kader dari PDI-P yang keluar ditengah pemilu 2024 ini? Simka lebih lengkap di bawah ini.
Boby Nasution
Pada tanggal 10 November 2023, DPC PDI-P Medan memutuskan untuk memberhentikan Bobby Nasution, yang juga merupakan Wali Kota Medan dan menantu Jokowi.
Keputusan ini diambil setelah Bobby menyatakan dukungannya terhadap pasangan Prabowo-Gibran dalam Pemilihan Presiden 2024.
Surat pemberhentian Bobby ditandatangani oleh Ketua DPC PDI-P Medan dengan nomor surat 217/IN/DPC-29.B-26.B/XI/2023, yang diterbitkan pada tanggal yang sama.
Menurut penjelasan dari Bendahara PDI-P Medan, Boydo Panjaitan, Bobby diberhentikan karena terbukti melanggar kode etik dan disiplin anggota partai.
Tindakan tersebut dilakukan oleh Bobby dengan tidak mematuhi peraturan dan keputusan PDI-P karena mendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden dari partai politik lain.
Budiman Sudjatmiko
Pada tanggal 24 Agustus 2023, DPP PDI-P secara resmi memutuskan untuk memberhentikan Budiman Sudjatmiko, seorang mantan aktivis yang juga merupakan kader partai.
Keputusan ini diambil setelah Budiman memutuskan untuk mendukung Prabowo sebagai calon presiden. Pemecatan Budiman dari PDI-P diatur dalam Surat Keputusan Nomor 887/KPTS/DPP/VIII/2023.
Surat tersebut ditandatangani oleh Ketua Umum PDI-P, Megawati Soekarnoputri, dan Sekretaris Jenderal PDI-P, Hasto Kristiyanto.
Murad Ismail
Gubernur Maluku, Murad Ismail, dipecat oleh PDI-P karena sang istri memutuskan untuk bergabung dengan Partai Amanat Nasional (PAN), yang berbeda afiliasi politiknya.
Djarot Saiful Hidayat, Ketua DPP PDI-P Bidang Ideologi dan Kaderisasi, menjelaskan bahwa partainya memberhentikan Murad karena terdapat aturan yang menetapkan bahwa satu keluarga harus berada dalam satu partai politik.
Jika ada anggota keluarga yang memiliki afiliasi politik yang berbeda, satu-satunya pilihan adalah keluar dari PDI-P.
"Otomatis (diberhentikan sebagai kader) dong. Karena istrinya sudah (pindah partai). Supaya kompak lah sama istri," kata Djarot
Maruarar Sirait
Maruarar Sirait menjadi nama baru yang keluar dari PDI-P, Marurar bahkah telah mengembalikan KTS ke kantor DPP PDI-P yang berada di Jalan Diponogoro, Menteng, Jakarta.
Dia memutuskan untuk keluar dari PDI-P karena ingin mendukung Jokowi. Ia berpendapat bahwa Jokowi adalah seorang pemimpin yang disayangi oleh rakyatnya.
Hal ini dapat dibuktikan dari tingkat kepuasan publik terhadap Jokowi yang terus meningkat.