Pandangan Para Petinggi Partai Pengisi Parlemen Atas Pengunduran Diri Pimpinan IKN

Pandangan Para Petinggi Partai Pengisi Parlemen Atas Pengunduran Diri Pimpinan IKN

Pandangan Para Pentinggi Partai Pengisi Parlemen Atas Pengunduran Diri Pimpinan IKN

PASUNDAN EKSPRES - Mundurnya Bambang Susantono dan Dhony Rahajoe dari jabatan mereka sebagai Ketua dan Wakil Ketua Otorita Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara telah memicu reaksi dari berbagai politikus. Para politikus dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) memberikan pandangan mereka tentang dampak pengunduran diri ini terhadap proyek besar pemerintah tersebut.

 

 

Kritikan PKS 

BACA JUGA: PLN Resmi Tawarkan Promo Tambah Daya Listrik Diskon 50% di Bulan Mei 2025, Ini Syarat dan Cara Dapatkannya

 

Politikus PKS, Suryadi Jaya, menyatakan keprihatinannya atas mundurnya Bambang dan Dhony. Menurutnya, pengunduran diri ini merupakan pukulan telak bagi Otorita IKN. Suryadi menyebut bahwa keduanya memiliki peran krusial dalam pengembangan IKN. 

 

 

BACA JUGA: Para Jemaah Haji, Ini Hal yang Dilarang saat Berada di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi

“Kami memandang pengunduran diri kedua pucuk pimpinan OIKN ini akan menjadi pukulan berat bagi OIKN secara organisasi,” kata Suryadi melalui keterangan tertulis, Senin (3/6). Ia menambahkan bahwa baik Bambang maupun Dhony memiliki pengalaman luas di bidang tata kota, dengan Bambang yang pernah menjabat sebagai Deputi Menteri Koordinator Perekonomian dan Dhony sebagai pimpinan perusahaan pengembang swasta.

 

 

Suryadi juga mengungkapkan bahwa perkembangan IKN Nusantara masih jauh dari target, baik secara fisik maupun finansial. Ia mencatat bahwa investasi yang masuk ke IKN baru mencapai Rp 47,5 triliun, sementara target hingga akhir tahun ini adalah Rp 100 triliun.

 

Kritikan PDIP

 

Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, menilai mundurnya Bambang dan Dhony sebagai bukti bahwa perencanaan pembangunan IKN tidak matang. “Itu bagian dari suatu perencanaan yang tidak matang. Dan ini sangat disesalkan karena 17 Agustus tidak lama lagi,” ujar Hasto di Depok.


Berita Terkini