Nasional

Sejarah Unik Wajib Militer di Berbagai Negara.

Sejarah Unik Wajib Militer di Berbagai Negara.
Sejarah Unik Wajib Militer di Berbagai Negara.

PASUNDAN EKSPRES- Wajib militer telah menjadi bagian tak terpisahkan dari sejarah beberapa negara di dunia.

Dari Perancis yang modern hingga Korea Utara yang kontroversial, sistem ini memiliki beragam pendekatan yang menarik untuk dianalisis. Mari kita telusuri lebih dalam tentang beberapa negara yang menerapkan wajib militer dengan cara yang unik dan menarik.

Perancis

Perancis, dikenal sebagai negara modern pertama yang menerapkan wajib militer, melakukan hal tersebut selama dua abad.

Tujuan awalnya adalah untuk mendapatkan kekuatan tambahan selama masa revolusi.

Meskipun berhenti pada tahun 1996, wajib militer dihidupkan kembali oleh Presiden Emmanuel Macron pada tahun 2019. Namun, sistem ini lebih santai, dengan durasi hanya satu bulan dan lebih menyerupai pelatihan.

Israel

Di Israel, wajib militer tidak memandang gender. Wanita di sana juga diwajibkan untuk ikut serta, bahkan diizinkan untuk menempati posisi bertempur.

Sistem ini juga melarang prajurit menerima hadiah apapun yang berkaitan dengan posisi mereka, sebagai langkah anti-korupsi yang serius.

Korea Selatan

Korea Selatan telah memiliki wajib militer sejak zaman Dinasti Goryeo, dengan perubahan besar-besaran terjadi selama berabad-abad.

Dalam sejarahnya, ada kebijakan pembebasan bagi kelas aristokrat, namun sekarang, semua pria usia 18-35 tahun wajib ikut militer, sementara wanita dapat mendaftar sebagai Perwira Cadangan.

Korea Utara

Di Korea Utara, wajib militer adalah keharusan, bahkan dengan durasi yang luar biasa. Pria diwajibkan selama 10 tahun, sementara wanita selama 7 tahun.

Meskipun demikian, anak-anak dari keluarga elit sering dibebaskan dari kewajiban ini, menunjukkan ketidaksetaraan yang jelas.

Thailand

Thailand memilih pendekatan unik dengan menggunakan undian untuk menentukan siapa yang harus ikut wajib militer.

Namun, yang lebih menarik, transgender di sana juga diwajibkan untuk ikut militer, meskipun telah menjalani operasi dan identitas gender mereka telah berubah.

Ini menimbulkan kontroversi dan pertanyaan tentang penerimaan masyarakat terhadap transgender.

Wajib militer telah menjadi bagian penting dari sejarah dan budaya di banyak negara. Dari evolusi sistem di Perancis hingga kontroversi di Korea Utara dan Thailand, setiap negara memiliki pendekatan uniknya sendiri.

Melalui pemahaman yang lebih dalam tentang berbagai sistem ini, kita dapat melihat bagaimana kebijakan ini mencerminkan nilai dan identitas masyarakat yang mengimplementasikannya.

Semoga, dengan pemahaman yang lebih baik, kita dapat memperjuangkan keadilan dan kesetaraan dalam setiap aspek kehidupan.

Berita Terkait