SUBANG - Eks Hotel Plaza Subang, sebuah bangunan yang pernah menjadi simbol kemegahan di era kolonial, kini berada dalam kondisi terbengkalai dan tak terurus. Di masa kejayaannya, hotel ini dikenal sebagai salah satu tempat bergengsi bagi para tamu dan wisatawan yang berkunjung ke Subang. Terletak strategis di pusat kota, hotel ini menjadi bagian penting dari sejarah perkembangan pariwisata dan perhotelan di daerah tersebut.
Beroperasi kembali sebagai hotel modern pada awal tahun 2000-an, Hotel Plaza Subang sempat menjadi daya tarik baru bagi wisatawan yang ingin merasakan nuansa historis dengan fasilitas modern. Namun, seiring berjalannya waktu, kondisi hotel mulai menurun akibat perawatan yang kurang maksimal dan persaingan ketat dengan hotel-hotel baru yang menawarkan fasilitas lebih lengkap dan canggih. Pada akhirnya, hotel tersebut ditutup dan dibiarkan kosong.
Kini, bangunan eks Hotel Plaza Subang tampak semakin rapuh. Dinding yang retak, cat yang mengelupas, serta rumput liar yang tumbuh di sekitarnya menambah kesan suram dan angker pada bangunan bersejarah ini. Bagi sebagian warga Subang, keberadaan hotel ini menyimpan kenangan masa lalu, namun bagi yang lain, kondisinya yang terbengkalai hanya menambah beban lingkungan sekitar.
PT Agro Medikal Nusantara (AMN), sebuah perusahaan yang bergerak di bidang kesehatan, sempat berencana menghidupkan kembali kawasan ini dengan mengubahnya menjadi rumah sakit modern. Rencana tersebut disambut dengan antusias oleh warga yang berharap proyek ini dapat meningkatkan kualitas layanan kesehatan di Subang. Namun, proyek tersebut tertunda karena terkendala masalah biaya. Renovasi besar-besaran yang dibutuhkan untuk mengubah bangunan tua ini menjadi fasilitas kesehatan modern ternyata memerlukan investasi yang tidak sedikit, dan hingga kini belum ada perkembangan lebih lanjut.
Sementara itu, sejumlah investor dikabarkan sempat menunjukkan minat untuk mengembangkan lahan eks Hotel Plaza Subang. Namun, kebanyakan dari mereka lebih tertarik untuk membangun hotel baru di lokasi strategis tersebut daripada melanjutkan rencana pembangunan rumah sakit. Meskipun demikian, PT AMN tetap berkomitmen pada visi mereka di sektor kesehatan, sehingga kesepakatan dengan para investor untuk mengubah fungsi lahan menjadi hotel kembali belum bisa tercapai.
Dilema antara mempertahankan fungsi bangunan ini sebagai cagar budaya yang bersejarah atau memanfaatkannya untuk kebutuhan modern seperti rumah sakit atau hotel terus menjadi perdebatan. Beberapa pihak menyarankan agar pemerintah daerah turut campur tangan dalam memutuskan nasib eks Hotel Plaza Subang, mengingat pentingnya nilai sejarah yang terkandung di dalamnya.
Di tengah ketidakpastian ini, eks Hotel Plaza Subang hanya bisa menunggu nasibnya. Masyarakat Subang berharap agar bangunan ini tidak dibiarkan terus terbengkalai, karena selain menyimpan nilai sejarah yang penting, revitalisasi kawasan ini juga bisa memberikan dampak positif bagi ekonomi lokal. Baik sebagai rumah sakit atau hotel, bangunan ini diharapkan bisa kembali hidup dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.