PASUNDAN EKSPRES- Gus Syamsudin, pengasuh Padepokan Nurzat Sejati Blitar, tampak menunjukkan gelagat bahagia yang mengejutkan di hadapan media saat muncul mengenakan pakaian tahanan.
Kejadian ini terjadi setelah Gus Syamsudin ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan dalam kasus viralnya video bertukar pasangan jaminan surga.
Gus Syamsudin memasuki ruang publik dengan mengenakan kaus berwarna biru yang bertuliskan "tahanan" di tahkta Polres Daerah (Polda) Jawa Timur.
Penampilannya jauh dari kesan biasa, memperlihatkan bahwa langkah-langkahnya menuju pintu utama gedung tersebut membawa kesan yang tak terduga.
Ketika dihadapkan pada awak media yang mencecarnya dengan rentetan pertanyaan, Gus Syamsudin dengan tenang memberikan penyataan.
Ia menyatakan keterimaan terhadap proses hukum yang sedang dihadapinya, menjelaskan bahwa ini merupakan bagian dari jalan hidup yang diberikan oleh Tuhan. Ia menunjukkan sikap rela menerima takdir tersebut dengan lapang dada.
Gus Syamsudin bahkan terlihat senang dengan penanganan hukum yang sedang dijalaninya. Ditanya mengenai alasan kebahagiannya, Gus Syamsudin dengan tegas menyatakan bahwa semua ini adalah takdir dari Tuhan.
Menurutnya, keadaan ini adalah bagian dari ketentuan alam dan jalan hidup yang harus dijalani.
"Saya ridho dengan apapun yang Allah berikan kepada saya," ujarnya dengan gamblang. Pernyataannya mencerminkan keyakinan dan kepasrahan pada keputusan Tuhan, bahkan dalam situasi sulit seperti saat ini.
Gus Syamsudin meyakini bahwa setiap peristiwa dalam hidupnya adalah bagian dari ketetapan Tuhan, dan oleh karena itu, ia merasa senang menjalani takdir ini.
Pernyataan ini memperlihatkan sikap positif dan ketabahan spiritual Gus Syamsudin di tengah cobaan yang sedang dihadapinya.
Meskipun ditempatkan di dalam sel tahanan, Gus Syamsudin tetap memancarkan kebahagiaan dan kedamaian batinnya.
Sikapnya yang penuh kepasrahan dan keberanian di tengah badai hukum menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk menjalani kehidupan dengan penuh keyakinan, bahkan di saat-saat sulit sekalipun.
