PASUNDAN EKSPRES - Gubernur Jawa Barat terpilih, Dedi Mulyadi bertemu dengan Andri John, pendemo tambang ilegal di Subang yang viral mengaku tak makan selama 18 hari.
Sebelumnya, sebuah video viral di media sosial yang memperlihatkan seorang pendemo yang protes kepada Dedi Mulyadi atas penutupan tambang ilegal di Subang.
Pendemo yang mengaku supir truk itu marah bahwa dirinya tidak makan selama 18 hari imbas dari penutupan tambang tersebut.
Dalam kanal YouTube Kang Dedi Mulyadi Channel yang diunggah pada Rabu (29/1), pendemo tambang ilegal yang viral itu akhirnya menemui Dedi Mulyadi.
Dalam obrolan itu, pria bernama Andri John itu mengaku tidak tahu bahwa lokasi tambang yang didemo olehnya adalah ilegal.
Bahkan, ia baru mengetahui tambang tersebut ilegal setelah melihat konten Dedi Mulyadi.
"Upami masalah ilegalna mah teu apal (kalau masalah ilegalnya tidak tahu), pas begitu aya (ada) konten Pak Dedi, nya abdi janten terang pak, bahwa lokasi teh ilegal (saya jadi tahu pak, bahwa lokasi ilegal)," ungkapnya.
Ketika ditanya siapa perusahaan yang membeli pasir di tambang ilegal tersebut, Andri mengaku tidak tahu juga lantaran dirinya hanya bertugas sebagai supir truk.
"Duka (tidak tahu), abdi mah (saya) supir ngangkut (pasir). Da abdi mah kuli ngangkut weh, nu boga kontrak dunungan (saya cuma kuli angkut, yang punya kontrak majikan)," terangnya.
Dedi Mulyadi juga menyinggung soal ucapan Andri John yang viral mengaku tidak makan selama 18 hari saat unjuk rasa beberapa waktu lalu.
"Ditutup teh (tambang ilegal) kurang leuwih aya 14 poe (kurang lebih ada 14 hari), ari didinya teu dahar kunaon 18 poe? (kenapa kamu bilangnya gak makan 18 hari?)," tanya Dedi Mulyadi ke Andri.
"Sepintas pak, kalahka jadi 18 poe (malah jadi 18 hari), rek 8 poe kalah jadi 18 poe kitu (mau bilang 8 hari malah jadi 18 hari gitu)," kata Andri sambil tertawa.
Andri John menjelaskan bahwa dirinya masih tetap makan selama 8 hari itu, namun dirinya tidak makan di rumah, melainkan di kebun dekat tempat kerjanya itu. (inm)