BANDUNG – Sanggar Asoka kembali menghadirkan pertunjukan teater anak-anak yang akan digelar pada Rabu dan Kamis, 16–17 April 2025, di Gedung Teater Tertutup Taman Budaya Jawa Barat.
Pertunjukan ini merupakan hasil akhir dari kelas akting intensif yang telah berlangsung selama dua bulan, sejak Februari hingga Maret 2025.
Kegiatan ini melibatkan anak-anak dari kelas 4 hingga 6 SD yang berasal dari berbagai daerah di Kota Bandung.
Menariknya, seluruh kegiatan kelas dan pertunjukan ini dilaksanakan tanpa pungutan biaya apapun.
Hal ini menjadi bukti komitmen Sanggar Asoka dalam memberdayakan anak-anak melalui seni pertunjukan tanpa membebani peserta secara finansial.
Sanggar Asoka berdiri sejak 12 April 2021 di Kota Bandung. Dengan visi besar untuk mewujudkan generasi anak yang percaya diri, kreatif, dan mampu mengekspresikan diri melalui seni, sanggar ini konsisten menyelenggarakan program-program pendidikan seni yang interaktif dan menyenangkan.
“Kami percaya bahwa seni pertunjukan bisa menjadi alat ampuh untuk membangun kepercayaan diri dan keterampilan sosial anak sejak dini,” ungkap Yeni, pimpinan produksi Sanggar Asoka.
Sejak berdiri, Sanggar Asoka telah menelurkan berbagai kegiatan, seperti:
- Pameran Tunggal Seni Rupa “Gambar Untuk Mama” (Desember 2021 – Bandung Creative Hub)
- Pameran 10 Perupa Cilik “Anak Indonesia Berani Kreatif” (Juli 2022 – Galeri Pusat Kebudayaan)
- Pertunjukan Teater Visual “Gambar Untuk Mama” (Desember 2022 – G.K Sunan Ambu ISBI Bandung)
- Pertunjukan Teater “Awal Mula” (Juli 2023 – G.K Sunan Ambu ISBI Bandung)
- Pertunjukan Intermedialitas “Byte Holic” (Juni 2024 – G.K Sunan Ambu ISBI Bandung)
Seluruh kegiatan ini membuktikan konsistensi Sanggar Asoka dalam mengembangkan potensi anak-anak melalui media seni, khususnya teater.
Dalam waktu dekat, Sanggar Asoka merencanakan ekspansi program ke kategori usia yang lebih luas.
Selain itu, sanggar ini juga berupaya menjembatani anak-anak berbakat untuk terlibat lebih dalam di dunia seni pertunjukan dan film.
“Kami ingin membangun ruang kreatif yang berkelanjutan bagi anak-anak, agar mereka tidak hanya menjadi penikmat seni, tetapi juga pelaku aktif dalam menciptakan karya,” pungkas Yeni. (idr)
