Isu Persikas Dijual, Bupati Reynaldy: Pemerintah Daerah Tidak Bisa Campur Tangan

Bupati Kabupaten Subang Reynaldy Putra Andita menanggapi isu pengakusisian Persikas dan Insiden oknum suporter di acara Nganjang Ka Warga dalam video yabg diunggah pada Kamis (29/5/2025). MUHAMMAD FAISHAL/PASUNDAN EKSPRES
SUBANG- Bupati Kabupaten Subang, Reynaldy Putra Andita akhirnya angkat bicara isu pengakusisian Persikas setelah insiden oknum suporter Persikas unjuk rasa di acara Nganjang ka Warga pada Rabu (28/5/2025).
Dalam salah satu unggahan video terbaru di akun instagramnya, Reynaldy mengaku bahwasanya ia turut merasa kecewa atas apa yang berlaku pada Persikas.
"Saya ingin menyampaikan bahwa saya pun kecewa dan saya pun tidak terima kalau Persikas harus dijual," ucapnya.
Namun, ia mengatakan pemerintah daerah tidak bisa ikut campur dalam urusan tersebut, sebab Persikas telah menjadi sebuah perusahaan yang berdiri dan memiliki manajemen sendiri.
BACA JUGA: Wujudkan Lingkungan Bersih dan Sehat Warga RK 05 Desa Munjul Gelar Kerja Bakti Jumat Bersih
"Ada peraturan dari Menteri Dalam Negeri yang menegaskan bahwa pemerintah daerah tidak boleh memberikan APBD kepada organisasi olahraga profesional dalam bentuk apapun," ucapnya.
Ia juga mengungkapkan selama ini dirinya tidak diam dan mencoba menyelamatkan Persikas.
"Saya akan membantu dengan cara saya. Selama ini saya pun tidak diam dengan mencari link-link lewat relasi saya untuk mencari sponsor untuk Persikas, namun sampai dengan hari ini masih belum ada," ucapnya.
Dirinya juga menyebutkan dalam janji politiknya akan membangun tribun Stadion Persikas, namun hal itu akan dilakukan ketika seluruh kebutuhan penting di Subang dapat terrealisasi.
BACA JUGA: Penampungan Limbah Jebol, Sawah dan Permukiman di Darangdan Tercemar Kotoran Sapi
"Dalam janji politik saya juga menyampaikan akan membangun tribun untuk Stadion Persikas, namun itu semua akan saya lakukan ketika infrastruktur lainnya sudah selesai," ucapnya.
Dirinya mengungkapkan APBD di Kabupaten Subang hanya Rp 3 triliun dan 70 persennya digunakan untuk belanja pegawai, dan tersisa Rp 400 miliar yang dialokasikan kepada hal-hal penting seperti kesehatan, pendidikan, infrastruktur dan lainnya.
"Bagi saya Persikas sangat penting, tapi tangisan masyarakat kecil kita bagi saya jauh lebih penting," ucapnya.
Mengenai aksi yang dilakukan oknum suporter di acara tersebut, ia mengatakan bahwa dirinya kecewa dengan cara-cara yang dilakukan dalam mengekspresikan kekecewaan itu.
"Pak Gubernur tadi marah dan saya mewajarkan hal itu. Karena di atas panggung tadi sedang ada orang yang menangis meminta bantuan. Bayangkan masyarakat kita masih ada empat anak yang satunya berkebutuhan khusus san mereka tidak dibiayai oleh suaminya. Beliau hanya mengandalkan uang dari rongsok Rp 20 ribu per hari. Bayangkan saat itu ada yang mencoba buat kegaduhan, dimana hati nuraninya?," ucapnya.(fsh)