SUBANG – Sebanyak 130 siswa dari SDIT Al Furqon berkunjung ke kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Subang. Kunjungan ini merupakan bagian dari program Sosialisasi Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB), yang sudah berjalan selama dua tahun.
JF Penata Kebencanaan Muda sekaligus Kepala Seksi Rehabilitasi BPBD Kabupaten Subang, Tommy Hidayat, SKM., MM., menjelaskan program ini bertujuan memberikan pelatihan dan simulasi mitigasi bencana sejak dini kepada pelajar. Program SPAB dirancang untuk menjangkau berbagai jenjang pendidikan, mulai dari TK/PAUD hingga perguruan tinggi.
"Kegiatan ini sangat penting untuk meningkatkan kesadaran dan kesiapan anak-anak menghadapi potensi bencana. Kami ingin membangun budaya tanggap bencana sejak usia dini," ujar Tommy Rabu, (11/12).
Selama kunjungan, siswa-siswa SDIT Al Furqon menerima edukasi tentang kebencanaan secara umum, termasuk penayangan video animasi yang menarik perhatian anak-anak.
"Mereka juga diperkenalkan pada berbagai peralatan penanggulangan bencana, seperti alat-alat komunikasi dan penyelamatan yang digunakan oleh BPBD," jelas Tommy.
Tak hanya itu, siswa diajak berkeliling melalui City Tour menggunakan mobil pasukan BPBD. Salah satu aktivitas yang paling dinikmati siswa adalah simulasi Vertical Rescue atau permainan flying fox, yang mengajarkan keberanian serta teknik penyelamatan sederhana.
BPBD Subang mencatat kunjungan seperti ini rutin dilakukan, dengan frekuensi 3-4 kali per minggu. Setiap harinya, jumlah siswa yang mengikuti kegiatan ini berkisar antara 50 hingga 80 orang.
"Program ini menjadi salah satu upaya penting BPBD untuk membangun generasi muda yang tanggap bencana dan siap menghadapi situasi darurat," jelasnya.
Tommy berharap, semakin banyaknya sekolah yang berpartisipasi dalam program SPAB, diharapkan kesadaran mitigasi bencana dapat terus berkembang di kalangan pelajar, menciptakan masyarakat yang lebih siap dan tangguh di masa depan.(hdi)
