News

Demi Kesehatan dan Keselamatan, Jemaah Disarankan Atur Ritme Ibadah Sebelum Puncak Haji

Demi Kesehatan dan Keselamatan, Jemaah Disarankan Atur Ritme Ibadah Sebelum Puncak Haji
PPIH Arab Saudi mengimbau jemaah untuk menjaga ritme ibadah sebelum puncak haji. (Foto: laman resmi Kemenag RI)

PASUNDAN EKSPRES - Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi mengimbau jemaah untuk menjaga ritme ibadah sebelum puncak haji. 

Hal ini dimaksudkan agar jemaah dapat mengatur ritme ibadah yang perlu dilakukan mengingat puncak haji masih cukup lama.

"Kami mengimbau kepada jemaah haji Indonesia untuk menjaga ritme ibadah sebelum puncak haji. Keluarga jemaah agar juga ikut mengingatkan agar mereka tidak memaksakan diri melaksanakan umrah sunnah berlebih-lebihan," ucap Kepala Daerah Kerja (Daker) Makkah Khalilurrahman, dikutip dari laman resmi Kementerian Agama (Kemenag), Senin (3/6).

Khalilurrahman menyebut, ia mendapatkan informasi bahwa ada jemaah yang setiap hari melaksanakan umrah sunnah yang tentunya dapat memengaruhi kesehatan jemaah tersebut.

Hal ini tentunya menjadi perhatian para petugas untuk mengimbau jemaah agar mengatur ritme ibadahnya mengingat prosesi puncak haji masih ada hampir dua minggu lagi.

Oleh sebab itu, Khalil berpesan kepada keluarga jemaah haji di rumah agar terus mengingatkan orang tua atau sanak saudaranya yang sedang berhaji agar memperhatikan kondisi kesehatannya selama di Tanah Suci.

"Kami juga mengimbau keluarga jemaah haji yang ada di rumah, agar mengingatkan orang tuanya yang sedang berhaji. Apalagi mereka yang berisiko tinggi agar tidak memaksakan diri melaksanakan umrah sunah secara berlebihan," ujarnya.

Hal ini bertujuan untuk menjaga kesehatan dan keselamatan jemaah haji sampai puncak haji berlangsung yang merupakan wukuf di Arafah. 

"Siapkan fisik, agar nanti bisa melaksanakan wukuf di Arafah. Ingatkan jemaah bahwa mereka datang ke sini untuk melaksanakan ibadah haji. Dan haji itu adalah wukuf di Arafah," tutur Khalil.

"Jangan sampai mereka melaksanakan umroh secara berlebihan ketika puncak haji mereka tumbang, mereka sakit, sehingga tidak bisa melaksanakan wukuf di Padang Arafah dengan kondisi yang prima dengan ibadah yang sempurna," sambungnya.

Sementara itu, sebanyak 4.743 jemaah haji Indonesia yang tergabung dalam 12 kloter akhirnya diberangkatkan dari Madinah ke Mekkah pada Sabtu (1/6) untuk menunaikan ibadah umrah dan haji.

Diketahui, kloter tersebut merupakan kloter terakhir yang berangkat dari Madinah ke Mekkah. (inm)

Berita Terkait