News

Petani dan Warga di Pangalengan Jawa Barat Belajar Good Handling Practices Komoditas Cabai

Petani dan Warga di Pangalengan Jawa Barat Belajar Good Handling Practices Komoditas Cabai

PASUNDAN EKSPRES - Menindak lanjuti program Kedaireka Matching Fund tahun 2024 ini para Akademisi Politeknik Negeri Subang, IPB University bersama industri PT BIKI dan para petani cabai mengadakan kembali kegiatan yang berkaitan dengan penanganan pascapanen komoditas cabai bertempat di BIKI point Pangalengan Jawa Barat pada hari Rabu 2 Oktober 2024 lalu. 

Program pendampingan yang mengusung topik tentang pendampingan dan Penyusunan Implementasi Standar Operasional Prosedur (SOP) dan Penerapan Good Handling Practices (GHP) komoditas cabai. 

Materi tersebut disampaikan langsung oleh narasumber berkompeten dan berpengalaman di bidang pertanian  dari Jurusan Pertanian Politeknik Negeri Subang yaitu bapak Enceng Sobari, S.P., M.P. 

Materi pada program ini berisikan tentang bagaimana secara umum penanganan pascapanen khususnya komoditas cabai bisa ditangggulangi dengan baik dan benar yang mengacu pada 11 aspek GHP yang ada saat ini. 

Menurut narasumber secara teoritis GHP dapat dilakukan disegala jenis komoditas tanaman tidak terkecuali pada cabai semata, namun kita perlu lihat aspek efesiensi, efektifitas, kebermanfaat, nilai tambah dan komoditas yang sesuai. 

Karena tidak semua komoditas bisa diberikan GHP yang sama. Sebagai contoh GHP dengan metode Aplikasi Edible Coating dengan cara pelapisan pada produk hasil pertanian yang bisa dilakukan pada komoditas tanaman hortikultura seperti cabai, buah-buah, atau produk yang memiliki nilai secara ekonomis yang menjanjikan. 

Tetapi perlakuan Aplikasi Edible Coating tidak bisa dilakukan pada komoditas seperti umbi-umbian karena secara kebermanfaatan komoditas umbi-umbian tidak cocok diberikan perlakuan tersebut. 

Sehingga kegiatan ini memberikan pesan bahwa pendampingan ini bertujuan bukan hanya sekedar memberikan informasi secara keilmuan saja bagi peserta, namun benar-benar memberikan secara langsung implementasi praktik yang harus dilakukan agar kaitan keilmuan bisa di realisaikan secara nyata di industri. 

Hal ini tentu akan mendorong industri terutama yang baru berkembang untuk terus bisa memaksimalkan potensi produknya agar bisa bersaing secara sehat. (red)

Berita Terkait
Terkini Lainnya

Lihat Semua