News

Masuk Fase Pemulangan Haji ke Indonesia, Ini Tips Menjaga Kesehatan bagi Jemaah Risti dan Non Risti

Masuk Fase Pemulangan Haji ke Indonesia, Ini Tips Menjaga Kesehatan bagi Jemaah Risti dan Non Risti
Pemulangan jemaah haji ke Indonesia. (Foto: laman resmi Kementerian Agama)

PASUNDAN EKSPRES - Simak selengkapnya informasi mengenai tips menjaga kesehatan bagi jemaah risti dan non risti jelang pemulangan jemaah haji ke Tanah Air.

Penyelenggaraan ibadah haji 1445 H/2024 M hampir selesai dilaksanakan dan kini sudah memasuki fase pemulangan ke Indonesia. 

Jemaah haji Indonesia diimbau untuk terus menjaga kesehatan sembari menunggu jadwal kepulangan ke Tanah Air.

Kabid Kesehatan pada Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) dr. Indro Murwoko mengimbau jemaah untuk membatasi aktivitas keluar hotel, khususnya bagi jemaah dengan kondisi kesehatan risiko tinggi (risti) dan lanjut usia (lansia).

"Saran kami jemaah risti untuk membatasi aktivitas keluar jika kondisi kesehatannya memang tidak memungkinkan. Sebab kita tahu bahwa eksposur kegiatan di Armuzna (tinggi), mereka sangat lelah. Biasanya proses infeksi dan penurunan kondisi ketahanan tubuh itu fasenya sekarang," ucap dr. Indro di Makkah, dikutip dari laman resmi Kementerian Agama, Senin (24/6).

dr. Indro mengingatkan, anggapan bahwa menghabiskan sisa waktu di Tanah Suci untuk memperbanyak beraktivitas tanpa mempedulikan kondisi kesehatan adalah keliru. Bahkan, hal itu justru bisa membahayakan.

"Kita sudah sampaikan kepada tenaga kesehatan di kloter agar jemaah risti bisa terus dipantau. Kalau kondisinya tidak fit dan memungkinkan terjadinya hal yang buruk dari sisi kesehatan, bisa dicegah untuk tidak beraktivitas di luar kondisi kesehatannya," imbuhnya.

Untuk jemaah yang tidak masuk dalam kategori risti, ia mengingatkan bahwa ada kemungkinan kondisi-kondisi yang ekstrem juga bisa mempengaruhi jemaah yang muda dan relatif ada penyakit sejak di Indonesia, meski tidak berat. 

Dia lalu mengingatkan bahaya dehidrasi terhadap penurunan kondisi kesehatan.

"Faktor dehidrasi, mungkin kita tidak terasa, tapi kemudian ada gangguan elektrolit lalu serangan jantung," pesannya.

Oleh karena itu, dr. Indro meminta jemaah non risti untuk tetap memperhatikan kondisi kesehatan dalam beraktivitas serta tetap memakai alat pelindung diri.

"Tetap bawa minum, semprotan air, penutup muka, dan segala macam. Artinya, upaya-upaya kita untuk mengurangi kondisi dehidrasi," ujarnya.

"Apabila memiliki obat-obatan yang biasa diminum, agar tetap dijaga. Apabila ada kekurangan agar berkomunikasi dengan tenaga kesehatan yang ada, minta. Karena stop obat juga akan bisa memunculkan kondisi kesehatan yang fatal," tutupnya.

Sementara itu, fase pemulangan jemaah haji dari Tanah Suci menuju Indonesia telah dilaksanakan sejak Sabtu, 22 Juni 2024.

Proses kepulangan jemaah haji yang berangkat pada gelombang pertama dari Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah akan berlangsung hingga 3 Juli 2024. 

Sementara jemaah yang berangkat pada gelombang kedua, akan mulai bergeser dari Makkah ke Madinah pada 26 Juni 2024. 

Secara bertahap, mereka akan pulang ke Tanah Air melalui Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah mulai 4 Juli 2024. (inm)

Berita Terkait