SUBANG-Narasi Ruhimat dan Niko Rinaldo disandingkan di Pilkada Subang ditentang sejumlah pihak. Penolakan ini makin menguat pasca Niko Rinaldo mampu menghadirkan Ruhimat di acara Kirab Indonesia Maju, beberapa waktu lalu.
Dalam acara tersebut, muncul narasi dukungan Ruhimat dan Niko Rinaldo untuk maju di Pilkada Subang. Misalnya, Imas Aryumningsih yang memberikan dukungan. Dlam acara tersebut Ruhimat belum memberikan kepastian siapa calon wakil bupati yang mendampinginya.
Penolakan atas narasi pasangan Ruhimat dan Niko Rinaldo teranyar disampaikan oleh DPD PAN Subang. Penolakan ini disampaikan oleh Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PAN Subang, Otok, dalam sebuah wawancara dengan beberapa awak media di Caffe Batik Belendung pada Rabu, (14/8).
Otok mengatakan, DPD PAN Subang belum bisa menerima Niko sebagai pasangan Ruhimat, meskipun ada kecenderungan untuk mendukung pencalonan Ruhimat sebagai Bupati Subang. Menurutnya, keputusan untuk menolak penggandengan ini bukanlah keputusan yang mudah, namun didasarkan pada pertimbangan yang mendalam dari kondisi internal partai serta aspirasi dari akar rumput.
"Untuk Kang Niko berpasangan dengan Kang Ruhimat, kalaupun kita cenderung mencalonkan Pak Ruhimat, tapi kalau berpasangan dengan Pak Niko itu, aktualnya, kita tidak bisa menerima," tegas Otok dalam pernyataannya.
Hal ini menunjukkan bahwa meskipun PAN memiliki niat untuk mendukung Ruhimat, partai merasa bahwa menggandengkan Niko dalam pasangan tersebut tidak akan memberikan keuntungan strategis yang diharapkan.
Otok menjelaskan lebih lanjut, dalam mencalonkan pasangan Bupati dan Wakil Bupati, PAN Subang tidak hanya berfokus pada kemenangan di Pilkada saja, tetapi juga mempertimbangkan aspek keberlanjutan pemerintahan setelah kemenangan diraih.
"Jadi kita ini kalau mencalonkan bupati dan wakil bupati itu bukan hanya saat mau menang, tapi setelah menang juga akan kita perhatikan," ungkapnya.
Subang, menurut Otok, menghadapi tantangan yang sangat kompleks ke depan, sehingga dibutuhkan pasangan pemimpin yang memiliki kecocokan (matching) yang baik antara Bupati dan Wakil Bupati. Hal ini penting untuk memastikan pemerintahan yang efektif dan mampu menjawab berbagai tantangan yang ada di Kabupaten Subang.
Salah satu alasan utama mengapa DPD PAN Subang menolak Niko sebagai pasangan Ruhimat adalah karena minimnya dukungan dari akar rumput di partai. "Kalau kenyataan politiknya, memang di Partai Amanat Nasional itu belum bisa menerima karena akar rumputnya itu tidak mengenal Niko," jelas Otok. Penolakan dari basis massa partai ini menjadi pertimbangan yang sangat krusial dalam menentukan langkah politik yang akan diambil PAN Subang ke depan.
Penolakan terhadap Niko juga disuarakan oleh Popon Supriatini, Ketua Fraksi PAN di DPRD Subang. Menurutnya, DPD PAN Subang secara institusi telah menyepakati untuk tidak mendukung penggandengan Niko dengan Ruhimat. "DPD PAN dan Fraksi Partai Amanat Nasional hari ini sedang menggodok siapa yang pantas digandengkan dengan Pak Ruhimat, dan kami secara institusi partai punya hak politik untuk menyampaikan ini kepada pimpinan tertinggi kami di DPP PAN," tegas Popon.
Sikap yang sama juga ditunjukkan oleh Boing Jakaria, salah satu pengurus PAN Subang. Ia bahkan mengusulkan beberapa nama alternatif yang dianggap lebih layak untuk mendampingi Ruhimat dalam Pilkada mendatang. Nama-nama yang diusulkan antara lain Merry Langoy, Ahmad Sobari, Lukmantias, dan Suryana.
"Kalau usulan kami sebetulnya lebih setuju dari empat yang tadi, siapa saja itu yang layak berdasarkan kapabilitas, elektabilitas, dan isitas," ungkap Boing.
Nama-nama tersebut, menurut Boing, memiliki kualitas yang lebih baik dalam hal kapabilitas kepemimpinan dan dapat memberikan dampak positif yang signifikan dalam pemerintahan Kabupaten Subang ke depan. Usulan ini menunjukkan bahwa PAN Subang masih dalam proses pencarian pasangan yang ideal untuk Ruhimat, yang mampu membawa perubahan dan kemajuan bagi daerah.
Di sisi lain, Kelly, salah satu penasehat PAN Subang, mengungkapkan, PAN tetap berkomitmen untuk mendukung Ruhimat dalam Pilkada mendatang. Namun, ia juga mengakui adanya dilema internal terkait dengan keharusan mengikuti keputusan dari pusat jika DPP PAN memutuskan untuk menggandengkan Niko dengan Ruhimat.
"Untuk saat ini, kami tetap mengusung Ruhimat dan Aceng Kudus. Tapi kalau kata pusat Niko, ya kita tidak bisa berbuat apa-apa lagi, kita harus ikut, tapi hati tidak rela," ungkap Kelly dengan nada yang mencerminkan kekecewaan.
Sebelumnya, Wakil Ketua DPC Demokrat Kabupaten Subang, Imam Munandar angkat suara soal adanya narasi liar yang menyebut H Ruhimat berpasangan dengan Niko Rinaldo untuk Pilkada Subang.
Dia tegas menyebutkan jika yang bisa mendaftarkan seseorang untuk menjadi bakal calon itu hanya partai politik, bukan relawan.
Dan Demokrat, kata Imam, sudah sejak lama mendeklarasikan H Ruhimat untuk kembali maju sebagai Calon Bupati Subang.
“Kalau acaranya, atau kegiatannya, itu kami tidak mempersoalkan, relawan bikin sesuatu ya bebas-bebas saja. Namun ada narasi liar yang menyebut atau mengklaim H Ruhimat dipasangkan dengan Niko Rinaldo, itu yang kami persoalkan,” ungkapnya pada Pasundan Ekspres Senin 12 Agustus 2024.
Pasalnya, menurut Imam upaya memasangkan H Ruhimat dengan Niko Rinaldo tersebut tidak ada dalam klausul MoU yang sudah disepakati oleh 3 partai politik.
“Selama ini kan yang resmi berkoalisi untuk mendukung H Ruhimat itu hanya Demokrat, Gerindra, dan PAN. Kami sudah sepakat mendukung H Ruhimat dan Bapak Aceng Kudus,” tambahnya.
Dia menegaskan sampai saat ini 3 partai pengusung H Ruhimat masih solid dan komit untuk mencalonkan H Ruhimat sebagai Bupati dan Aceng Kudus sebagai wakilnya, bukan yang lain.
“Kalau hanya klaim ya silahkan saja, semua juga bebas mengklaim, termasuk relawan, tapi ingat yang bisa mendaftarkan itu kan hanya partai politik,” tegasnya lagi.
Menanggapi soal adanya penggiringan opini seolah-olah H Ruhimat akan dipasangkan Niko Rinaldo, Imam menanggapi santai.
Dia menyebut sangat menghargai upaya dan ikhtiar Niko untuk menjadi wakil dari H Ruhimat, namun sekali lagi dia menegaskan yang hanya bisa mendaftarkan itu hanya partai politik.
“Kang Niko memang partainya apa?,” jelasnya.
Bagaikan Langit dan Bumi
Relawan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka Subang dan Haji Ruhimat (Jimat) juga menolak keras rencana H. Ruhimat disandingkan dengan mantan Sekretaris DPC PDIP Perjuangan Niko Rinaldo untuk menjadi Calon Bupati dan Wakil Bupati yang akan maju di Pilkada Subang 2024. Hal itu diungkapkan Ketua Relawan Prabowo Gibran Subang dan Jimat, Santoso Hamjah kepada Pasundan Ekspres, Selasa (13/8).
"Kami menolak Niko Rinaldo sebagai Calon Wakil Bupati mendampingi Kang Haji Ruhimat sebagai Calon Bupati di Pilkada 2024," kata Santoso.
Menurutnya, Niko Rinaldo tidak layak disandingkan dengan H. Ruhimat yang pernah menjabat sebagai Bupati Subang. Hal itu berdasarkan pengalaman dan rekam jejak H. Ruhimat yang tidak sebanding dengan kiprah Niko Rinaldo yang dianggap orang baru di kancah perpolitikan Subang.
"Bagaikan langit dan bumi, Niko masih minim pengalaman. Prestasi nya juga apa?," ujar Santoso.
Apalagi jika berbicara kontribusi terhadap pemenangan Prabowo-Gibran di Kabupaten Subang, Niko merupakan pendukung Capres-Cawapres yang diusung PDIP. "Waktu pemenangan Prabowo-Gibran di Pilpres kemarin, saudara Niko masih loyal di PDIP, artinya Niko tidak ikut berjuang all out memenangkan Prabowo-Gibran," ungkapnya.
Relawan Prabowo-Gibran dan Jimat berhasil memenangkan Prabowo-Gibran di Kabupaten Subang dengan suara telak yakni 75 %. Hal ini tidak lain berkat kerja keras partai koalisi pengusung pasangan Prabowo-Gibran dan tim relawan.
"Kami yang berdarah-darah memenangkan Prabowo-Gibran, kenapa harus Niko yang muncul untuk dijadikan pasangan Kang Haji Ruhimat?, apa tidak ada kandidat lain yang lebih memumpuni dan kompeten?," jelasnya.
Niko Respon Santai
Merespon berbagai penolakan tersebut, Niko menyampaikan pandangannya dengan tenang dan penuh optimisme.
Niko menegaskan, bahwa ia sangat menghargai dan menghormati setiap keputusan yang diambil oleh partai politik. Ia juga terus mengikuti perkembangan politik yang terjadi di Subang.
"Ini adalah bagian dari proses dinamika politik yang sehat. Setiap partai politik, tokoh, komunitas, atau organisasi masyarakat memiliki hak untuk menyampaikan pandangannya. Ini adalah bagian dari pendidikan politik untuk Pilkada Subang," ungkapnya kepada Pasundan Ekspres, Rabu (14/8).
Meski menghadapi penolakan dari beberapa pihak, Niko menegaskan bahwa hal ini tidak membuatnya putus asa.
Sebaliknya, ia melihatnya sebagai bagian dari perjalanan politik yang harus dijalani. Niko menyatakan akan terus berikhtiar dan semakin rajin bersilaturahmi dengan masyarakat serta turun langsung ke lapangan.
"Ke depan, mungkin ada kesempatan untuk lebih intensif berkomunikasi dengan pimpinan-pimpinan partai politik di Subang. Ini semua sesuai dengan harapan kita bersama," terangnya.
Niko juga menegaskan bahwa penolakan ini tidak akan menyurutkan semangatnya. "Optimisme saya tetap menyala. Ini semua adalah masukan bagi saya untuk menjadi lebih baik lagi, terimakasih,” tutupnya.
Diketahui, Ruhimat hingga saat ini belum bisa memutuskan dirinya akan disandingkan dengan siapa di Pilkada Subang. Ruhimat pun merespon santai mengenai ada tiga nama yang digadang-gadang cocok menjadi pasangan Ruhimat, yakni Neng Supartini dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Aceng Kudus dari Partai Gerindra, dan Niko Rinaldo.
"Begini, kalau pun itu digadang-gadang, nampaknya ketiga-tiganya masuk kriteria yang Insha Allah, Allah meridoi untuk berdampingan dengan saya mendampingi saya," ungkap Ruhimat kepada awak media.
Meski demikian, Ruhimat juga menekankan bahwa keputusan akhir tidak hanya ditentukan oleh keinginan dan harapan dari para kandidat dan masyarakat. "Ini semua kan bukan sebatas keinginan dan harapan daripada kandidat dan masyarakat, ada yang paling sangat menentukan, yaitu pusat," terangnya.
Ruhimat juga mengajak seluruh masyarakat Kabupaten Subang untuk berdoa agar dirinya dan calon pendampingnya nanti memiliki keselarasan visi, misi, dan keikhlasan dalam berjuang untuk kemajuan Subang.
"Hanya saya minta kepada seluruh masyarakat Kabupaten Subang, yuk sekarang tinggal berdoa, mudah-mudahan baik saya maupun pendamping itu betul-betul yang klik satu wawasan, satu misi, satu perjuangan, dan satu keikhlasan. Insha Allah dengan keikhlasan, segalanya selesai," tuturnya.(hdi/cdp/ysp)