Pasangan Ruhimat-Niko Ditolak Partai Hingga Relawan, Niko: Terimakasih!

FOTO BERSAMA: Niko Rinaldo (kanan) saat mengabadikan momen foto bersama Ruhimat (kiri) dalam acara Kolaborasi untuk Subang Ngahiji" Kirab Indonesia Maju yang digelar pada Minggu (11/8/2024).
SUBANG-Narasi Ruhimat dan Niko Rinaldo disandingkan di Pilkada Subang ditentang sejumlah pihak. Penolakan ini makin menguat pasca Niko Rinaldo mampu menghadirkan Ruhimat di acara Kirab Indonesia Maju, beberapa waktu lalu.
Dalam acara tersebut, muncul narasi dukungan Ruhimat dan Niko Rinaldo untuk maju di Pilkada Subang. Misalnya, Imas Aryumningsih yang memberikan dukungan. Dlam acara tersebut Ruhimat belum memberikan kepastian siapa calon wakil bupati yang mendampinginya.
Penolakan atas narasi pasangan Ruhimat dan Niko Rinaldo teranyar disampaikan oleh DPD PAN Subang. Penolakan ini disampaikan oleh Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PAN Subang, Otok, dalam sebuah wawancara dengan beberapa awak media di Caffe Batik Belendung pada Rabu, (14/8).
Otok mengatakan, DPD PAN Subang belum bisa menerima Niko sebagai pasangan Ruhimat, meskipun ada kecenderungan untuk mendukung pencalonan Ruhimat sebagai Bupati Subang. Menurutnya, keputusan untuk menolak penggandengan ini bukanlah keputusan yang mudah, namun didasarkan pada pertimbangan yang mendalam dari kondisi internal partai serta aspirasi dari akar rumput.
BACA JUGA: Menyelamatkan Warisan Dunia, Haji Jalal Dukung Suara Akademisi dan Masyarakat Adat Raja Ampat
"Untuk Kang Niko berpasangan dengan Kang Ruhimat, kalaupun kita cenderung mencalonkan Pak Ruhimat, tapi kalau berpasangan dengan Pak Niko itu, aktualnya, kita tidak bisa menerima," tegas Otok dalam pernyataannya.
Hal ini menunjukkan bahwa meskipun PAN memiliki niat untuk mendukung Ruhimat, partai merasa bahwa menggandengkan Niko dalam pasangan tersebut tidak akan memberikan keuntungan strategis yang diharapkan.
Otok menjelaskan lebih lanjut, dalam mencalonkan pasangan Bupati dan Wakil Bupati, PAN Subang tidak hanya berfokus pada kemenangan di Pilkada saja, tetapi juga mempertimbangkan aspek keberlanjutan pemerintahan setelah kemenangan diraih.
"Jadi kita ini kalau mencalonkan bupati dan wakil bupati itu bukan hanya saat mau menang, tapi setelah menang juga akan kita perhatikan," ungkapnya.
Subang, menurut Otok, menghadapi tantangan yang sangat kompleks ke depan, sehingga dibutuhkan pasangan pemimpin yang memiliki kecocokan (matching) yang baik antara Bupati dan Wakil Bupati. Hal ini penting untuk memastikan pemerintahan yang efektif dan mampu menjawab berbagai tantangan yang ada di Kabupaten Subang.
Salah satu alasan utama mengapa DPD PAN Subang menolak Niko sebagai pasangan Ruhimat adalah karena minimnya dukungan dari akar rumput di partai. "Kalau kenyataan politiknya, memang di Partai Amanat Nasional itu belum bisa menerima karena akar rumputnya itu tidak mengenal Niko," jelas Otok. Penolakan dari basis massa partai ini menjadi pertimbangan yang sangat krusial dalam menentukan langkah politik yang akan diambil PAN Subang ke depan.
Penolakan terhadap Niko juga disuarakan oleh Popon Supriatini, Ketua Fraksi PAN di DPRD Subang. Menurutnya, DPD PAN Subang secara institusi telah menyepakati untuk tidak mendukung penggandengan Niko dengan Ruhimat. "DPD PAN dan Fraksi Partai Amanat Nasional hari ini sedang menggodok siapa yang pantas digandengkan dengan Pak Ruhimat, dan kami secara institusi partai punya hak politik untuk menyampaikan ini kepada pimpinan tertinggi kami di DPP PAN," tegas Popon.
Sikap yang sama juga ditunjukkan oleh Boing Jakaria, salah satu pengurus PAN Subang. Ia bahkan mengusulkan beberapa nama alternatif yang dianggap lebih layak untuk mendampingi Ruhimat dalam Pilkada mendatang. Nama-nama yang diusulkan antara lain Merry Langoy, Ahmad Sobari, Lukmantias, dan Suryana.
"Kalau usulan kami sebetulnya lebih setuju dari empat yang tadi, siapa saja itu yang layak berdasarkan kapabilitas, elektabilitas, dan isitas," ungkap Boing.
Nama-nama tersebut, menurut Boing, memiliki kualitas yang lebih baik dalam hal kapabilitas kepemimpinan dan dapat memberikan dampak positif yang signifikan dalam pemerintahan Kabupaten Subang ke depan. Usulan ini menunjukkan bahwa PAN Subang masih dalam proses pencarian pasangan yang ideal untuk Ruhimat, yang mampu membawa perubahan dan kemajuan bagi daerah.
Di sisi lain, Kelly, salah satu penasehat PAN Subang, mengungkapkan, PAN tetap berkomitmen untuk mendukung Ruhimat dalam Pilkada mendatang. Namun, ia juga mengakui adanya dilema internal terkait dengan keharusan mengikuti keputusan dari pusat jika DPP PAN memutuskan untuk menggandengkan Niko dengan Ruhimat.
"Untuk saat ini, kami tetap mengusung Ruhimat dan Aceng Kudus. Tapi kalau kata pusat Niko, ya kita tidak bisa berbuat apa-apa lagi, kita harus ikut, tapi hati tidak rela," ungkap Kelly dengan nada yang mencerminkan kekecewaan.