PURWAKARTA-PT Suri Tani Pemuka (STP), anak usaha PT Japfa Comfeed
Indonesia Tbk (JAPFA) yang bergerak dalam sektor budidaya akuakultur, melepas ekspor perdana ke Brunei Darussalam di salah satu unit operasionalnya yang terletak di Kecamatan Cibatu, Kabupaten Purwakarta, Jumat (15/11).
Komoditas yang diekspor yakni 42 ton pakan udang dengan merk SGH, 8 juta ekor benur (benih) udang, serta 400 induk udang yang diperoleh dari pusat pembiakan dan pembenihan, Kona Bay Indonesia (KBI), perusahaan joint venture STP dan Kona Bay.
Direktur STP Jonny Susanto menuturkan, total nilai ekspor ke Brunei Darussalam ini sekitar Rp1,66 milliar. "Kami bangga dapat mengirimkan pakan, benur dan induk udang berkualitas tinggi ke pasar internasional," kata Jonny.
Ekspor perdana ke Brunei ini, sambungnya, menandakan langkah awal STP dalam membuka pintu kerja sama, termasuk dalam upaya
memperluas jangkauan pasar bagi para penggiat akuakultur di sana.
"Melalui ekspor ini, STP tidak hanya ingin mengenalkan produk akuakultur Indonesia, melainkan turut berkontribusi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di sektor kelautan dan perikanan nasional serta
menjalin hubungan ekonomi antara Indonesia dengan Brunei," ujarnya.
Ekspor ini, kata dia, merupakan bukti nyata dan komitmen perusahaan untuk berinovasi dan mengoptimalkan produk akuakultur unggulan yang berkualitas.
"Produk pakan, benur dan induk udang yang dikirimkan telah melalui serangkaian uji kualitas yang ketat serta memenuhi standar internasional. Didukung oleh teknologi dan riset yang kami kembangkan, kami percaya ke depannya dapat menjangkau pasar yang lebih luas dan mendukung
kemajuan industri akuakultur secara nasional," ucapnya optimis.
Melihat peluang pasar dan prospek bisnis yang terbuka, lanjut dia, STP juga berupaya meningkatkan kuantitas produksinya untuk dapat memenuhi permintaan pasar domestik maupun
internasional.
Harapannya, kata Jonny, STP dapat memperluas jangkauan ke negara-negara baru serta tetap bersinergi dengan pemerintah dan pihak terkait lainnya.
"Kami berharap ekspor ini dapat membuka peluang bagi pengembangan dan peningkatan kualitas produksi akuakultur di kedua Negara. Selain itu, menjadi awal dari serangkaian pencapaian besar lainnya dalam mewujudkan Indonesia sebagai pusat budidaya perairan yang terkemuka di dunia," kata Jonny.
Sementara itu, Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (Dirjen PDSPKP) Budi Sulistiyo dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas pencapaian STP yang menurutnya sejalan dengan visi pemerintah dalam meningkatkan daya saing produk akuakultur, tidak hanya di dalam
negeri, namun di dunia.
“Kami sangat mendukung inisiatif STP yang tidak hanya memiliki kesiapan memasok peningkatan produksi udang nasional. Hal ini membuktikan bahwa produk akuakultur Indonesia sudah memiliki standar internasional," ujar Budi.
Pihaknya berharap usaha ini menjadi pemicu semua pihak terkait dalam mendukung kebijakan swasembada pangan dan hilirisasi. "Semoga STP
selalu melangkah dengan inovasinya mendukung produksi perikanan budidaya Indonesia,” ucap Budi.(add)