SUBANG-Guru Besar Bidang Ilmu Tafsir UIN Sunan Gunung Djati Bandung Prof. Dr. Jajang A. Rohmana, M.Ag dalam Jurnalnya yang berjudul Empat manuskrip Al-Qurán di Subang Jawa Barat: studi Kodikologi manuskrip Al-Qur'an (2018) mengatakan, terdapat Empat naskah mushaf yang ditemukan di Kabupaten Subang.
Tiga dari empat naskah berbahan kertas Eropa dan mengandung cap air Concordia dibuat pada abad ke-19, tetapi boleh jadi penulisan teks mushafnya dilakukan jauh lebih belakangan sekitar awal abad ke-20. Satu naskah lagi yang berbahan daluang tidak bisa dipastikan usianya.
Semua naskah merupakan koleksi Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur'an (LPTQ) Kabupaten Subang. Dalam kajiannya, keempat naskah mushaf tersebut menunjukkan adanya kecenderungan tradisi penyalinan mushaf di masyarakat.
Ini paling tidak dilihat dari gaya khat Naskhi yang cenderung kurang baik, hampir tanpa iluminasi, dan adanya sejumlah kesalahan dalam penulisan.
Hal ini berbeda dengan kecenderungan naskah mushaf yang berasal dari lingkungan istana, yang umumnya menggunakan mementingkan segi keindahan mushaf dengan iluminasi indah dari penulis kaligrafi dan iluminasi yang berbeda.
Sementara mushaf yang dibuat masyarakat termasuk kalangan pesantren secara tradisional yang berlangsung sampai akhir abad ke-19 atau awal abad ke-20 pada umumnya, bersifat sederhana, atau amat sederhana, karena ketelitian penggarapan dan fungsinya berbeda. Mushaf bagi kalangan ini adalah untuk dibaca atau untuk keperluan pengajaran.
Maka dari itu, ditemukannya empat mushaf di Subang ini juga menunjukkan bahwa posisi Al-Qur'an sebagai sumber utama Islam sangat berpengaruh terhadap upaya penyalinan teks tersebut di masyarakat, dalam kerangka pengajaran dasar ajaran Islam.(fsh/ysp)