News

Cerita Asep Pedagang Pigura yang Masih Eksis Sejak 1993, Penjualan Pigura Presiden dan Wapres Masih Lesu

Pedagang Pigura
PEDAGANG: Asep Supena (53), seorang pedagang pigura, lukisan, dan kaligrafi yang biasa berjualan di daerah Jalan Palabuan.

Peralihan kekuasaan di negeri ini akan segera terjadi. Tiba masanya wajah-wajah lama yang biasanya terpampang di berbagai tempat akan tergantikan oleh wajah baru. Foto Prabowo dan Gibran akan terpampang. 

Nampak di salah satu sisi Kota Subang mulai banyak pedagang yang menjajaki pigura foto Prabowo dan Gibran yang sebentar lagi akan memimpin negara ini.

Salah satunya seorang pria paruh baya yang sedang duduk di sebuah bangku kecil sambil mengipas-ngipasi badannya yang tak tahan sengatan panas matahari siang, berharap pembeli yang dinanti-nanti datang. 

Ia adalah Asep Supena (53), seorang pedagang pigura, lukisan, dan kaligrafi yang biasa berjualan di daerah Jalan Palabuan. Sejak pertama kali berjualan hingga sekarang, dirinya mengaku telah mengalami lima kali pergantian Presiden RI. 

"Saya berjualan sejak tahun 1993 waktu wapresnya masih Try Sutrisno, cuman kalau di Subang mah mulai tahun 1997. Saya orang asli Garut," ucapnya ditemui Pasundan Ekspres, Kamis siang (10/10).

Sebelum akhirnya berjualan hingga menetap sebagai warga Subang, ia telah menjajaki dagangannya di berbagai kota di Jawa Barat seperti Garut, Tasikmalaya, Bandung, dan lainnya. 

Asep biasa berjualan mulai dari pukul 08.00 pagi, sampai dengan pukul 17.00. Khusus gambar presiden dan wakil presiden, ia bilang tidak dijual setiap waktu. 

"Kalau jualan foto presiden dan wakil presiden sih musiman, kan cuman lima tahun sekali (pergantiannya). Jadi ini sampingan aja, ikutin momen," ucapnya sambil tak henti-henti mengipasi badannya dengan topi yang dipegang. 

Sambil memperlihatkan beberapa dagangannya, ia memberitahu harga-harga yang telah ditentukan pada setiap dagangannya. Harga tersebut tergantung ukuran dan pigura yang digunakan. 

Ketika ditanyai soal penghasilan yang diperolehnya selama berjualan, ia hanya mengucap syukur dan menerima berapa peser pun hasil penjualan yang telah didapatkan. 

"Kalau lagi mujur ya alhamdulillah, tapi kalau lagi kosong ya wayahna. Namanya juga jualan," ucapnya sambil tertawa terbahak-bahak. 

Sebelumnya Asep biasanya membuat sendiri pigura jualannya, namun sekarang dirinya hanya tinggal merangkai material yang sudah jadi, sehingga lebih mudah. 
Berbicara tentang penjualan gambar presiden dan wakil presiden sekarang, ia bilang antusiasnya tidak seperti periode-periode sebelumnya. 

"Ya.. satu dua mah ada, gak seperti dulu-dulu. Kalu dulu-dulu sebelum mau dilantik juga otomatis banyak yang cari. Kalau sekarang kayaknya leha-leha aja," ucapnya sambil menyeringai. 

"Seharusnya kalau pergantiannya (presiden, red) tiap tahun gitu kan enak, kayak jualan bendera. Atau gak kayak di Amerika lah minimal 4 tahun sekali," ucapnya bergurau sambil menepuk pahanya.(fsh/ysp) 

Berita Terkait
Terkini Lainnya

Lihat Semua