News

Sekolah Lansia Mandiri Unggul Kini Hadir di Subang

Sekolah Lansia

SUBANG-Sekolah Lansia Mandiri Unggul (SIMADU) resmi dibuka pada Sabtu (27/7) di Gedung GOW. Acara tersebut dihadiri oleh Ibu Pj Bupati Subang, Ny Rosnelly Imran, S.KM.

Sekolah Lansia SIMADU hadir sebagai wadah bagi para lansia untuk mengembangkan potensi diri, berbagi pengalaman, serta menjalin silaturahmi.

Selain dihadiri Ibu Pj Bupati Subang, acara ini dihadiri Direktur IRL Provinsi Jawa Barat, pejabat Dinas Kesehatan, DP2KBP3A,  RSUD, Ketua Yayasan Al-Ikhlas Istiqomah Beramal Subang, Camat Subang, Lurah Cigadung, Lembaga Lanjut Usia, dan para tamu undangan lainnya. 

Sekolah Lansia SIMADU ini dibangun oleh Yayasan Al-Ikhlas Istiqomah Beramal Subang yang berlokasi di belakang masjid Al-Ikhlas Jalan Ukong Sutaatmaja, RT.069/RW.009, Cigadung, Kecamatan Subang, Kabupaten Subang, Jawa Barat. 

Direktur Indonesia Ramah Lansia Susiana Nugraha SKM MN mengatakan, kegiatan ini dilaksanakan atas kepedulian akademisi dan para peneliti. Mereka memiliki konsen yang sama tentang lansia bahwa penduduk lansia Indonesia sudah 30 juta lebih. Sehingga ini perlu ada program yang bisa membuat mereka menua dengan tetap sehat, mandiri, aktif, dan produktif. 

"Kami mengembangkan program sekolah lansia ini mengajak para lansia belajar bersama-sama mengenai proses menua itu seperti apa, apa yang harus dilakukan, dan itu kita buatkan dalam sebuah Kurikulum terpadu yang berkesinambungan," ungkapnya. 

Lansia yang tergabung dalam program ini akan mengikuti berbagai materi. Dalam setahun ada kali pertemuan.

"Sehingga materinya  tidak hanya tentang kesehatan, memang 80 persennya mengenai kesehatan tetapi ada juga tentang aspek sosial, lingkungan, spiritual, dan aspek vokasional," terangnya. 

Selanjutnya, Wakil kepala sekolah sekaligus Yayasan Al-Ikhlas Istiqomah Beramal Subang Herlina menyampaikan, tujuan utama berdirinya sekolah lansia ini untuk menciptakan lansia yang aktif, produktif, dan bermartabat sesuai 7 dimensi yang ada pada Indonesia Ramah Lansia (IRL). 

"Sekolah Lansia ini sudah bekerja sama dengan Dinas Kesehatan dan BKKBN dengan memiliki program yang sama sehingga saling berkesinambungan untuk narasumber," ucapnya. 

Ia mengatakan, untuk fasilitas masalah pertama adalah sarana dan prasarana termasuk buku kurikulum yang dicover oleh yayasan. 

"Maka segala sesuatu itu kita tidak berbayar, karena semuanya di tanggung oleh yayasan, sehingga narasumbernya langsung dari instansi pemerintahan dan swasta," terangnya. 

Kemudian usia pendaftaran untuk sekolah lansia ini minimum umur 60 tahun. Sehingga pada saat ini yang sudah mendaftar menjadi peserta sekolah lansia SIMADU sudah ada 103 orang. 

Herlina berharap, kegiatan ini bisa berjalan dengan baik. "Langkah ke depan yayasan bisa membangun sekolah sesuai yang diinginkan, minimal saja aula terlebih dahulu," pungkasnya.(adv/znl/ysp) 

Berita Terkait
Terkini Lainnya

Lihat Semua