PASUNDAN EKSPRES - Menjelang persiapan wukuf di Arafah, PPIH Arab Saudi menyiapkan layanan safari wukuf bagi jemaah haji yang sakit.
Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi akan safariwukufkan jemaah haji yang sakit dan dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) dan untuk jemaah sakit saat harinya mesti ke Arafah dan butuh pendampingan.
Selain untuk jemaah sakit, fasilitas safari wukuf ini juga berlaku untuk jemaah lansia non mandiri.
"Kita lakukan medical check up untuk jemaah-jemaah risiko tinggi kesehatan, tujuannya untuk menyeleksi jemaah yang perlu disafariwukufkan, mana yang bisa diikutkan rombongan kloternya," ucap Kepala Pusat Kesehatan Haji, Liliek Marhaendro Susilo, dilansir dari laman resmi Kementerian Agama, Kamis (13/6).
Menurut Liliek, layanan ini harus melalui proses screening untuk melihat potensi apakah jemaah tersebut harus melakukan safari wukuf, atau mesti diikutkan rombongannya atau mungkin dibadalkan.
Liliek menjelaskan, sehari sebelum safari wukuf, petugas akan menjemput jemaah yang ikut safari wukuf di kloter-kloter untuk ditampung di KKHI.
Selanjutnya, pada 9 Zulhijah, setelah subuh, jemaah sakit tersebut ditempatkan di bus-bus yang akan membawa ke Arafah.
"Sekitar jam 10.00 WAS, jemaah diberangkatkan ke Arafah didampingi petugas. Jemaah salat Zuhur dijamak dengan Asar kemudian diberikan khutbah wukuf di bus masing-masing. Setelah prosesi wukuf selesai, jemaah dibawa kembali ke KKHI," kata Liliek.
"Jemaah safari wukuf sakit tidak bermalam (mabit) di Muzdalifah, lontar jumrah dan tahapan haji selanjutnya dibadalkan oleh petugas," lanjutnya.
Menjelang puncak haji, Liliek mengimbau jemaah untuk melakukan aktivitas ibadahnya di hotel.
Jemaah juga diminta agar fokus menjaga kebugaran tubuh dengan makan tepat waktu, minum obat rutin bagi yang memiliki penyakit kronis.
"Bila telah kembali ke hotel setelah bepergian ke luar, tolong minum oralit dicampur air, supaya tidak dehidrasi dan untuk mengganti cairan yang menguap saat jemaah di luar," tutupnya.
Sementara itu, kedatangan jemaah haji kloter 106 Embarkasi Surabaya (SUB-106) di Tanah Suci pada Selasa (11/06) mengakhiri operasional pemberangkatan jemaah haji Indonesia 1445 H/2024 M ke Tanah Suci.
Sebanyak 333 jemaah asal Embarkasi Surabaya mendarat di King Abdul Aziz International Airport (KAAIA) Jeddah.
Setelah berakhirnya fase kedatangan jemaah di Arab Saudi, petugas akan fokus pada penyiapan layanan jemaah di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna). (inm)