SUBANG-Di tengah momen Ramadan, para pelaku usaha Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kabupaten Subang mengalami lonjakan pendapatan yang signifikan. Mencapai ratusan juta rupiah dari penjualan bahan bakar minyak (BBM) seperti Pertamax, Pertalite, dan Dexlite.
Dengan adanya 40 SPBU yang tersebar di Kabupaten Subang, pengusaha SPBU semakin banyak dan beragam, mencakup berbagai tingkatan usaha.
Pengurus Hiswana Migas DPC Subang, Lindarto menyatakan, momen Ramadan selalu menjadi ladang rezeki yang sangat menguntungkan bagi para pelaku usaha SPBU.
Menurut Lindarto, dengan melihat jumlah SPBU yang ada di Kabupaten Subang, pendapatan para pelaku usaha akan meningkat drastis pada H-7 dan H+7 Lebaran. "Ini adalah momen yang sangat dinanti-nantikan oleh para pelaku usaha SPBU," ujarnya.
Penjualan BBM terbesar tercatat di SPBU km 102 Tol Cipali dan SPBU Jalancagak, terutama selama arus mudik dan balik lebaran, yang berdampak langsung pada pendapatan dari penjualan BBM.
Pada momen Ramadan-Lebaran tahun 2023, pendapatan para pelaku usaha SPBU di Kabupaten Subang mencapai puluhan miliar rupiah. "Kenaikan penjualan BBM akan sangat signifikan pada H-7 dan H+7 Lebaran, dengan jumlah mencapai puluhan miliar rupiah," tambahnya.
Adi, salah satu pengelola SPBU di Subang mengungkapkan, biasanya pendapatan dari penjualan BBM bisa mencapai Rp200 juta per bulan pada hari-hari normal, namun angka tersebut melonjak saat bulan Ramadan tiba, mencapai Rp400-500 juta per bulan karena tradisi mudik yang meningkat.
Kenaikan pendapatan dari penjualan BBM terjadi di semua SPBU, terutama yang dilalui oleh para pemudik, sehingga prosentase kenaikan penjualan dapat mencapai 30-50 persen.
"Ini adalah momen bagi kami untuk meraih berkah di bulan Ramadan, dengan kenaikan penjualan mencapai 30-50 persen," tukasnya.(ygo/ysp)