News

Kontroversi Iklan iPad Pro: Apple Meminta Maaf Setelah Dihujat Netizen

Apple

PasundanEkspres - Apple baru saja meluncurkan versi terbaru dari iPad Air dan iPad Pro yang menghadirkan sejumlah perbaikan yang cukup mencolok. Namun, sorotan publik justru terarah pada kontroversi yang dihasilkan oleh sebuah iklan untuk iPad Pro, yang akhirnya memaksa Apple untuk meminta maaf.

Iklan tersebut, yang diunggah dalam bentuk video oleh CEO Apple Tim Cook di akun Twitter dan juga dipublikasikan di saluran resmi YouTube milik Apple, menampilkan sebuah mesin penghancur hidrolik raksasa yang menghancurkan berbagai alat kreatif seperti piano, kanvas, instrumen musik, buku, patung, dan lain sebagainya.

Setelah alat-alat tersebut dilumatkan, secara perlahan mesin penghancur itu dinaikkan dan memperlihatkan iPad Pro terletak di bawahnya. Video tersebut juga menyoroti desain baru iPad Pro yang semakin tipis namun tetap andal.

Melalui iklan ini, Apple tampaknya ingin menggambarkan bahwa iPad Pro telah menjadi alat serba bisa yang dapat membantu penggunanya dalam berbagai aktivitas kreatif seperti pembuatan musik, seni visual, bermain game, dan sebagainya.

Namun, di tengah era kecerdasan buatan (AI) generatif di mana banyak pekerja kreatif merasa ancaman dari kemajuan teknologi yang dapat menggantikan peran manusia dalam proses kreatif, banyak netizen dan para pekerja seni yang melihat iklan ini sebagai suatu bentuk dehumanisasi kreativitas.

Sejumlah netizen menilai bahwa iklan tersebut kurang sensitif, bahkan ada yang mengaku merasa malu karena telah membeli produk dari Apple. Bahkan, aktor terkenal Hugh Grant menyebut iklan tersebut sebagai representasi dari kehancuran pengalaman manusia.

"Kehancuran pengalaman manusia. Terima kasih, Silicon Valley," kata Grant dalam cuitannya di X, seperti yang dilaporkan oleh 9to5Mac pada Jumat (10/5/2024).

Kritik terbesar berasal dari netizen Jepang, yang merasa bahwa iklan tersebut tidak menghormati pekerja seni dan alat-alat yang mereka gunakan. Banyak dari mereka yang memprotes iklan ini karena dianggap bertentangan dengan konsep 'tsukumogami'.

"Beberapa merasa terganggu karena keyakinan dalam konsep 'Tsukumogami' - gagasan bahwa alat kreatif memiliki roh mereka sendiri (suatu konsep yang sangat indah), jadi menghancurkannya dianggap sebagai tindakan yang sangat tidak patut," kata co-founder Halide Sebastiaan de With.

Setelah menerima kritik selama beberapa hari, Apple akhirnya mengeluarkan permintaan maaf. Melalui pernyataannya kepada AdAge, Wakil Presiden Komunikasi Pemasaran Apple, Tor Myhren, menyatakan bahwa iklan tersebut kurang tepat dan tidak akan ditayangkan di televisi.

"Kreativitas adalah bagian dari DNA kami di Apple, dan kami sangat memprioritaskan desain produk yang memberdayakan para pekerja kreatif di seluruh dunia," kata Myhren.

"Tujuan kami selalu untuk merayakan beragam cara ekspresi pengguna dan untuk mengaktualisasikan ide-ide mereka melalui iPad. Kami meleset dari sasaran dan kami meminta maaf," lanjutnya.

Berita Terkait
Terkini Lainnya

Lihat Semua