SUBANG-Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) mengungkapkan pertumbuhan investasi di Kabupaten Subang. Analis Penanaman Modal DPMPTSP Muhammad Ryan Syah Putra mengatakan, kemudahan investasi di Kabupaten Subang salah satunya sudah diatur pada Perda Nomor 1 Tahun 2023.
"Dalam Perda tersebut sudah cukup banyak yang dikaji mulai dari banyaknya insentif, kemudahan perizinan, dan lainnya. Jadi tidak perlu khawatir untuk berinveatasi di Subang, karena semuanya sudah lengkap, aman dan nyaman," ucapnya.
Ia menambahkan, adapun Perda Nomor 2 Tahun 2023 tentang Kepelabuhan Patimban yang banyak dikolaborasikan antara BUMD dengan para calon investor yang mau berinvestasi di Kabupaten Subang.
Dia mengatakan, manfaat dari investasi di Subang dapat ikut andil dalam pemasukan PAD lewat retribusi Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) sehingga dapat turut berkontribusi dalam pembangunan Subang.
Selain itu, berinvestasi di Kabupaten Subang juga turut berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi kota tersebut.
"Pertumbuhan ekonomi di Provinsi Jawa Barat tahun 2023 berada di angka 5 persen, sedangkan Kabupaten Subang berada di angka 4,21 persen, yang artinya kita masih berada sedikit di bawah secara rata-rata provinsi, dan salah satu faktor pendukung untuk menaikan hal tersebut salah satunya lewat investasi," ucapnya.
Menurutnya investasi merupakan metode paling mudah dalam mendongkrak pertumbuhan ekonomi di suatu daerah. Sebab, ketika ada investasi, multiplier effect ekonomi di daerah tersebut juga akan hidup.
Hal ini juga akan berdampak pada naiknya serapan tenaga kerja, pembangunan perumahan, dan lain sebagainya.
"Maka dari itu, kita inginnya Kabupaten Subang jangan sampai kurang investasinya," ucapnya.
Ia mengungkapkan, tahun 2023 DPMPTSP Subang telah memperoleh investasi sebanyak Rp 6,2 triliun, melebihi target dari DPMPTSP Jawa Barat sebanyak Rp 4 triliun.
Ryan menyebut, setelah melihat prestasi tahun lalu, DPMPTSP Jawa Barat pada tahun ini menargetkan dua kali lipat dari apa yang mereka capai tahun lalu.
"Tahun ini kita ditarget dua kali lipat dari yang kita capai tahun lalu di sekitar Rp 7,4 triliun," ucapnya.(fsh/ysp)