News

Linda Megawati Bersama BKKBN Edukasi Warga Pangandaran Soal Pencegahan Stunting

Linda Megawati Bersama BKKBN Edukasi Warga Pangandaran Soal Pencegahan Stunting

PANGNDARAN – Anggota DPR RI Komisi IX dari Fraksi Partai Demokrat, Hj Linda Megawati, mengadakan Sosialisasi dan KIE Program Bangga Kencana untuk mencegah stunting pada balita bersama mitra kerja dari BKKBN Jabar. Kegiatan digelar di Resto Owen Jalan Babakan Kecamatan / Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Jumat (14/6/2024).

Kegiatan sosialisasi dihadiri oleh Tokoh Pemuda Kabupaten Pangandaran Dede Heryana, Kabid Pengendalian Penduduk Dinas KBP3A Kabupaten Pangandaran dr. Yati Nurhayati, Widyaiswara Ahli Madya BKKBN Pusat Afif Miftahul Majid, S.Sos., MM., Analis Pengelolaan Keuangan APBN BKKBN Jabar Muklis Gunawan, serta ratusan warga peserta sosialisasi.

“Keluarga hebat dimulai dari anak yang sehat. Sejalan dengan itu, masa depan masyarakat sesunguhnya bergantung pada anak-anak dan remaja saat ini. Jika sudah begitu, maka kesehatan anak dan remaja merupakan hal paling utama,” ujar Legislator dari Fraksi Partai Demokrat DPR RI, Hj Linda Megawati.

Politisi wanita asal Daerah Pemilihan Subang – Majalengka – Sumedang ini mengajak warga Pangandaran untuk berupaya keras mencegah munculnya stunting baru untuk menjamin masa depan lebih baik.

“Sosialisasi dan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) program Bangga Kencana bersama mitra kerja ini merupakan salah satu program BKKBN dalam mengentaskan stunting. Untuk mengentaskan stunting ini diperlukan kerjasama semua pihak, baik masyarakat maupun pemerintah. Kami bersama BKKBN konsisten memberantas stunting. Untuk itu kami mengedukasi kepada masyarakat di Kabupaten Pangandaran agar semakin melek terhadap potensi stunting, sehingga bisa turutserta mencegahnya,” jelas Linda.

Widyaiswara Ahli Madya BKKBN Pusat Afif Miftahul Majid, S.Sos., MM., memaparkan, stunting merupakan kondisi kekurangan gizi pada balita yang berlangsung lama pada masa 1000 hari pertama kehidupan (sejak kehamilan hingga bayi berusia 2 tahun). Kondisi tersebut menyebabkan terhambatnya perkembangan otak dan tumbuh kembang anak. Karena mengalami kekurangan gizi menahun, balita yang mengalami stunting akan tumbuh lebih pendek dari standar tinggi balita umumnya.

“Kegiatan sosialisasi KIE Bangga Kencana ini bertujuan memperkuat komitmen dan sinergitas dengan mitra strategis. Mitra atau stakeholder ini akan mendukung percepatan penurunan stunting secara efektif, konvergen dan terintegrasi sebagai langkah meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya dan penyebab dari stunting,” paparnya.

“Program Bangga Kencana sendiri merupakan akronim dari Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana, yang menjadi salah satu program unggulan dari BKKBN. Bangga Kencana menjadikan keluarga sebagai sandaran pembangunan serta berfokus mewujudkan keluarga yang berkualitas,” katanya lagi.

Sementara itu, Analis Pengelolaan Keuangan APBN BKKBN Jabar Muklis Gunawan menekankan agar masyarakat memenuhi kebutuhan protein, karbohidrat, vitamin dan gizi yang seimbang dengan mengonsumsi daging, ayam, ikan, sayur-sayuran dan lainnya untuk cegah munculnya stunting.

“Anak Stunting itu diproduksi dari dalam rahim hingga usia 2 tahun, maka harus dipenuhi gizi, vitamin, karbohidrat dan proteinnya karena pada rentang 0 sampai 2 tahun adalah proses pembentukan sel-sel otak pada anak,” ucapnya.

“Gizi seimbang bagi anak yang masih dalam kandungan sangat penting karena miliaran sel-sel otak akan dibentuk sampai anak umur 2 tahun atau 1000 HPK (Hari Pertama Kehidupan), mendapatkan makanan tambahan sesuai kebutuhan anak dan harus mendapatkan ASI eksklusif,” tuturnya.(rls)

Tag :
Berita Terkait
Terkini Lainnya

Lihat Semua