SUBANG-Kabar baik bagi masyarakat dengan diumumkannya dua Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Kabupaten Subang. Yakni KEK Suryacipta Subang Smartpolitan dan KEK Patimban.
Direktur Operasional BUMD PT Subang Sejahtera, Bobby menyatakan, bahwa penetapan Subang sebagai wilayah KEK merupakan peluang besar bagi daerah. Namun, ia juga menekankan bahwa tidak semua daerah yang mendapatkan status KEK mampu mengoptimalkan potensinya.
“Banyak daerah yang mendapat status KEK, tapi tidak optimal. Kita ingin memastikan dua KEK di Subang, yaitu Suryacipta dan Wahana, benar-benar menjadi peluang, bukan sekadar formalitas,” ujarnya.
Menurut Bobby, salah satu peluang utama dari status KEK ini adalah peningkatan perekonomian daerah tanpa keterlibatan APBN.
Dia menyebut, proyek ini sepenuhnya merupakan inisiatif swasta, yang berarti potensi keuntungan bisa lebih cepat dirasakan jika pemerintah daerah dan masyarakat mampu bersinergi dengan baik.
“Ini peluang besar jika kita bisa menyinergikan KEK dengan usaha-usaha lokal. Tapi jika kita tidak bisa memanfaatkannya, kita hanya akan jadi penonton,” tambahnya.
Saat ini, lanjut Bobby, PT Subang Sejahtera sudah terlibat dalam proyek pengembangan kawasan Supporting Patimban Wahana, terutama dalam pekerjaan pemadatan lahan.
“Kami sudah memulai komunikasi dan kerja sama yang baik dengan Wahana Group. Pembangunan kawasan industri ini tidak akan selesai dalam lima tahun, ini proyek jangka panjang yang membutuhkan sinergi dan komunikasi yang kuat,” jelasnya.
Ia juga menyatakan bahwa Subang Sejahtera telah menjadi subkontraktor dalam proyek pemadatan lahan dan pembangunan fly over exit tol Patimban yang menghubungkan kawasan Wahana.
“Alhamdulillah, kami dipercaya melanjutkan proyek ini, dan tentu ini akan berdampak baik bagi perekonomian lokal, baik secara langsung maupun tidak langsung,” tuturnya.
Sementara itu, untuk kawasan Suryacipta, PT Subang Sejahtera masih dalam tahap negosiasi untuk terlibat lebih jauh.
“Kami masih mengikuti kebijakan dan melakukan langkah-langkah negosiasi di sana,” ujaranya.
Dengan adanya dua KEK ini, Bobby berharap Subang dapat menjadi pusat pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Namun, sinergi antara pemerintah daerah, pelaku usaha, dan masyarakat sangat penting agar potensi ini dapat dimanfaatkan secara maksimal dan memberikan dampak positif bagi seluruh lapisan masyarakat.
Sebelumnya, Bupati Subang Dr Imran berpesan masyarakat Subang berharap masyarakat Subang bersiap dengan adanya dua Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Dia mengatakan, Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) telah menyetujui usulan pembentukan 6 KEK baru pada Selasa 24 September 2024, dan dua diantaranya berada di Subang, yakni Suryacipta dan Supporting Patimban Wahana.
"Ini luar biasa, satu kabupaten punya dua KEK dan di Jawa Barat tahun ini hanya Subang yang punya dua KEK," ucapnya.
Kedua KEK tersebut tengah menjadi magnet investasi, khususnya pada wilayah Meteropolitan Rebana. KEK Patimban mempunyai luas lahan sebesar 511 hektare dengan total realisasi investasinya sebesar Rp141,6 triliun di 2054 dengan target tenaga kerja sebanyak 156.154 orang.
Sedangkan target realisasi investasi KEK Subang Smartpolitan sebesar Rp134,59 triliun dengan luas lahan mencapai 481,93 hektare dengan target menyerap tenaga kerja sebanyak 95.139 orang.
"Itu akan memberi dampak kepada Kabupaten Subang, yang ada di Patimban itu PDRB-nya setiap tahun sekitar Rp2,4 triliun, sedangkan yang ada di Subang Smartpolitan itu sekitar kurang lebih Rp400 miliar," ucapnya dengan raut wajah yang optimis.
Ia mengatakan, kedua nilai tersebut berdasarkan hasil kajian oleh Dewan Nasional KEK. Melihat potensi tersebut, Imran mengatakan bahwa masyarakat Subang perlu bersiap dan tidak boleh hanya sekedar melihat dengan perkembangan yang ada.
Oleh sebab itu, dirinya meminta dalam Sidang Dewan Nasional KEK lalu agar kawasan-kawasan tersebut juga dapat turut berkontribusi dalam penyiapan SDM yang ada di Kabupaten Subang.
"Saya sangat berharap tenaga-tenaga kerja yang ada pada kawasan-kawasan tersebut adalah anak-anak dari Subang yang tentunya berkompetensi," ucapnya.
Dalam mempersiapkan SDM yang dibutuhkan, Imran juga meminta kepada sekolah maupun perguruan tinggi untuk mulai menyesuaikan kurikulumnya sesuai dengan kebutuhan KEK tersebut.
"Beberapa waktu yang lalu saya sempat berdiskusi dengan pihak KEK Patimban, mereka membutuhkan tenaga ahli untuk ship building. Politeknik dan SMK kita belum menyiapkan itu," ucap Imran sambil tersenyum memberikan salah satu contoh kurangnya persiapan Subang dalam menghadapi perkembangan KEK.
Selain meminta untuk penyesuaian kurikulum di sekolah dan perguruan tinggi, Imran juga berpesan kepada seluruh anak-anak di Kabupaten Subang untuk dapat bersekolah setinggi-tingginya.
Sementara itu, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) mencatat, Subang telah memperoleh investasi sebanyak Rp 6,2 triliun, melebihi target dari DPMPTSP Jawa Barat sebanyak Rp 4 triliun. DPMPTSP Jawa Barat pada tahun 2024 menargetkan investasi yang masuk Subang Rp7,4 triliun.(cdp/fsh/ysp)