Membongkar Rahasia Guru Influencer: Mengajar Matematika dengan Eksperimen dan Observasi Partisipan

Membongkar Rahasia Guru Influencer: Mengajar Matematika dengan Eksperimen dan Observasi Partisipan

Nida Fitria, S.Mat

• Keadilan: Semua partisipan harus diperlakukan dengan adil dan hormat.

Memahami etika penelitian adalah kunci utama bagi guru influencer untuk menjadi influencer yang bertanggung jawab dan etis.  Namun, merancang dan melaksanakan eksperimen sosial atau observasi partisipan di kelas membutuhkan perencanaan dan persiapan yang matang. Berikut beberapa tips dan trik yang dapat membantu guru influencer:

1. Pilihlah topik yang menarik dan relevan dengan siswa. 

Langkah pertama adalah memilih topik yang menarik dan relevan dengan siswa. Pertimbangkan tingkat pemahaman mereka, minat mereka, dan tujuan pembelajaran yang ingin Anda capai. Topik yang menarik akan membuat siswa lebih termotivasi untuk berpartisipasi dalam eksperimen dan observasi partisipan, serta akan menghasilkan data yang lebih berharga.

2. Buatlah Tujuan yang jelas dan terukur.

Untuk eksperimen sosial membuatuhkan sebuah hipotesis. Hipotesis adalah pernyataan yang dapat diuji tentang apa yang Anda harapkan akan terjadi dalam eksperimen. Hipotesis yang baik harus jelas, terukur, dan dapat diuji. Hal ini akan membantu Anda untuk menganalisis data yang diperoleh dan untuk menarik kesimpulan yang valid.

3. Rancanglah prosedur yang terperinci dan sistematis.

Prosedur adalah langkah-langkah yang akan Anda ikuti untuk melakukan eksperimen. Prosedur yang baik harus terperinci, sistematis, dan mudah dipahami oleh semua partisipan. Hal ini akan membantu Anda untuk memastikan bahwa eksperimen dilakukan dengan cara yang konsisten dan dapat diulang. 

Prosedur yang paling utama dilakukan pada observasi partisipan adalah Rencana. Rencana observasi harus mencakup informasi tentang apa yang ingin Anda amati, bagaimana Anda akan mengamati, dan kapan Anda akan mengamati. Anda juga harus menentukan peran Anda dalam observasi, apakah Anda akan bertindak sebagai pengamat yang pasif atau partisipan aktif.

4. Pilihlah metode penelitian yang tepat.

Ada berbagai metode penelitian yang dapat digunakan untuk melakukan eksperimen sosial. Metode yang tepat akan tergantung pada topik yang Anda pilih dan tujuan pembelajaran yang ingin Anda capai. Beberapa metode penelitian yang umum digunakan dalam eksperimen sosial termasuk survei, wawancara, dan observasi. Sedangkan metode pengumpulan data yang umum digunakan dalam observasi partisipan termasuk catatan lapangan, jurnal, dan foto.

5. Dapatkan persetujuan yang diperlukan. 

Sebelum Anda melakukan eksperimen sosial, Anda harus mendapatkan persetujuan dari pihak yang berwenang, seperti kepala sekolah atau komite etik penelitian. Anda juga harus mendapatkan persetujuan dari semua partisipan dalam eksperimen.

Berbeda halnya pada observasi partisipan, sebelum Anda memulai observasi, penting untuk membangun hubungan baik dengan siswa. Hal ini akan membuat mereka lebih nyaman dengan kehadiran Anda dan lebih terbuka untuk berinteraksi dengan Anda.

6. Pastikan data yang dikumpulkan valid dan reliabel.

Validitas dan reliabilitas data adalah penting untuk memastikan bahwa hasil eksperimen Anda dapat dipercaya. Gunakan metode pengumpulan data yang valid dan reliabel, seperti survei yang terstruktur atau wawancara yang terstandarisasi.

Agar hasil data valid dan reliabel, saat Anda melakukan observasi, amatilah dengan cermat apa yang terjadi di sekitar Anda dan catatlah apa yang Anda lihat. Perhatikan perilaku siswa, interaksi mereka satu sama lain, dan bagaimana mereka menggunakan bahasa. Karena jika kita hanya mengandalkan ingatan tentu saja data yang terkumpul tidak akan valid.

7. Analisis data dengan cara yang tepat.


Berita Terkini