Pertahankan Status Lumbung Padi Nasional, Pj Bupati Subang Dr Imran Dorong Penyelesaian Raperda RTRW

Pertahankan Status Lumbung Padi Nasional, Pj Bupati Subang Dr Imran Dorong Penyelesaian Raperda RTRW

PERTANIAN: Pj Bupati Subang Dr Imran saat mendampingi Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan, Zulkifli Hasan melakukan peninjauan padi siap panen di Desa Sukamandi, Kecamatan Ciasem, belum lama ini.

SUBANG-Pj Bupati Subang Dr Imran menginginkan status Subang sebagai lumbung padi nasional dipertahankan. Kontribusi sektor pertanian di Subang akan turun membantu target swasembada pangan pada tahun 2028 seperti yang diharapkan Presiden Prabowo Subianto.

Dr Imran mengatakan, terdapat upaya yang harus dilakukan untuk menjaga Kabupaten Subang sebagai salah satu sentra lumbung padi nasional sekaligus juga pusat pertumbuhan industri di Jawa Barat, yakni penyelesaian Raperda RTRW. 

"Pertama tentunya yang harus kita selesaikan terlebih dahulu adalah terkait dengan kebijakan. Makanya saya mendorong dari bulan Januari 2024 yang lalu saya sudah dorong agar RTRW itu bisa segera diselesaikan," ungkap Imran saat mendampingi Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan, Zulkifli Hasan melakukan peninjauan padi siap panen di Desa Sukamandi, Kecamatan Ciasem, belum lama ini.

Dia mengatakan, Perda RTRW akan menjadi acuan dalam tata kelola ruang lahan yang ada di Kabupaten Subang. 

BACA JUGA: 2 Pria Peras Supir Truk Demi Miras Diamankan Polisi di Subang

"Dengan selesainya itu, kita tentunya bisa melihat lahan pertanian mana yang memang tidak bisa kita korban untuk industrialisasi, termasuk juga tidak bisa diekspansi oleh industrialisasi," ucapnya. 

Dengan Perda RTRW ini pemeritah daerah dapat sekaligus melindungi sejumlah areal sawah atau pangan yang berpotensi menjaga ketahanan pangan untuk Subang, maupun Jawa Barat ke depan. 

Oleh karena itu, ia mengharapkan kerjasama pemerintah antar wilayah agar senantiasa penuh sinergitas. 

"Saya tentunya berharap adanya kolaborasi antara pemerintah kabupaten, provinsi, maupun pusat itu harus betul-betul berjalan dengan sinergi," ucapnya. 

BACA JUGA: Ular Sanca Sepanjang 3 Meter Menutup Saluran Air Warga di Dangdeur, Damkar Gercep Evakuasi

Pj Bupati Subang itu pun juga berharap perusahaan-perusahaan swasta juga tidak hidup sendiri, sehingga dapat bersinergi dan berkontribusi dalam pembangunan pertanian di Subang. 

"Kita berharap dengan keberadaan Sang Hyang Sri ataupun perusahaan yang pelaksanaannya di lapangan itu juga harus dapat bersinergi dengan pembangunan pertanian di Subang," ucapnya. 

Sinergitas antar lini tersebut salah satunya diharapkan dapat mewujudkan pengembangan infrastruktur seperti irigasi, waduk, dan lain sebagainya yang ujungnya pada terwujudnya swasembada pangan pada tahun 2028 yang ditargetkan oleh Presiden Prabowo Subianto. 

Imran optimis swasembada pada tahun 2028 dapat tercapai, setelah beberapa waktu lalu ia melihat secara langsung panen di Kecamatan Compreng hingga 7-10 ton per hektare. 

"Di Compreng bisa produksi 7-10 ton per hektare. Di Cilamaya wajah petani cerah karena air bisa ngalir lewat pipanisasi," ucapnya. 

Kabid Tanaman Pangan Sulaeman Sidik Dinas Pertanian Kabupaten Subang yang turut hadir mengungkapkan pesan dari Zulhas untuk Pemkab Subang dalam masalah pertanian dan ketersediaan pangan. 

"Beliau berpesan soal percepatan tanam, dan menjaga stok pangan pada Januari hingga Februari 2025 supaya tidak terjadi inflasi," ucapnya. 

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan, Zulkifli Hasan mengungkapkan permasalahan pada sektor pertanian, terutama padi ialah benih bibit padi yang tidak merata di Indonesia. 
Menurutnya, hal tersebut dikarenakan masih banyak petani yang kurang memperhatikan standar mutu bibit padi dengan mengadakan bibitnya sendiri, yang akhirnya dapat berdampak dengan sulit meningkatnya hasil produksi padi saat panen. 


Berita Terkini