Menilik Penyimpangan Perilaku dari Perspektif Psikososial Erik Erikson

Menilik Penyimpangan Perilaku dari Perspektif Psikososial Erik Erikson
Integritas Ego vs Keputusasaan (Usian 64 tahun ke atas)
Pada tahap akhir ini, lansia akan mulai merenungkan proses kehidupan yang sudah dijalani. Kepuasan akan kehidupannya akan membuat individu menghadapi masa tua dan kematian dengan rasa bangga, sedangkan rasa gagal akan menimbulkan penyesalan bahkan putus asa.
Menurut Erikson, perilaku kejahatan dan kekerasan yang dilakukan oleh individu dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, di antaranya konflik internal individu, tekanan sosial dari kelompok, kurangnya dukungan sosial, dan masalah identitas diri. Erikson mempercayai tugas ego sebagai pembangun dan pemelihara rasa identitas. Orang-orang dengan ego yang kuat cenderung mengetahui posisi dirinya dalam kehidupan dan lingkungan sosial, serta memiliki tujuan yang bisa diterapkan untuk perkembangan dan pertumbuhan. Sebaliknya, mereka dengan ego yang lemah akan terjebak pada suatu krisis identitas yang menghambat tahapan-tahapan perkembangan individu, yang masih dapat dihadapi dengan manajemen ego yang baik.
Kedelapan tahapan perkembangan menurut Erikson menekankan bahwa individu cenderung meniru perilaku orang di sekitarnya, dan perilaku individu cenderung dipengaruhi oleh perilaku orang-orang di sekitarnya, terutama yang memiliki keterikatan emosional dengan individu tersebut. Oleh karena itu, interaksi sosial pun menjadi suatu hal yang penting.
Individu yang memiliki kesulitan dalam menyelesaikan konflik sosial cenderung lebih rentan menjadi pelaku kejahatan dan kekerasan sebagai cara untuk mengatasi ketegangan dan mencapai tujuan mereka. Hal ini sejalan dengan kajian dalam psikologi forensik yang menemukan bahwa kebanyakan pelaku kekerasan dan kejahatan ekstrem memiliki catatan konflik dengan orang terdekatnya, maupun jejak interaksi sosial yang tidak begitu baik dengan orang-orang di sekitarnya. Untuk itu, sebagai bentuk pencegahan terhadap perilaku kejahatan dan kekerasan, dukungan sosial yang kuat menjadi salah satu hal yang penting untuk diberikan, terutama kepada individu dengan catatan tindak kekerasan di masa lalu, baik sebagai korban maupun sebagai pelaku. Pendampingan kerugian psikologis juga penting untuk diberikan agar individu tersebut dapat memiliki kepercayaan diri dan ego yang baik untuk kembali ke masyarakat dan lingkungan sosialnya. Sebab, banyak tindak kejahatan yang terjadi karena rasa rendah diri dan tidak maksimalnya perkembangan psikologis jugga interaksi sosial seseorang, sehingga sulit mensintesa body ego dengan ego ideal dan ego identity.(*)