News

Disdikbud Subang dan Generations Global Gelar Pelatihan Dialog Pendidik

Disdikbud Subang
KOLABORASI: Disdikbud Subang menggelar Hybrid Training: Introduction Dialogue for Educators yang berkolaborasi dengan Generations Global. MUHAMMAD FAISHAL/PASUNDAN EKSPRES

SUBANG-Masih dalam rangkaian #HardiknasSubang2024, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Subang menggelar Hybrid Training: Introduction Dialogue for Educators yang berkolaborasi dengan Generations Global pada Kamis (25/4 yang bertempat di Perpustakaan Daerah Kabupaten Subang.

Kepala Disdikbud Subang Tatang Komara SPd MSi menjelaskan mengenai tujuan dari kegiatan yang diselenggarakan tersebut.

"Sebagai pendidik dan pemimpin, adalah tanggung jawab kita untuk mendukung dan memberdayakan generasi muda. Kita harus membekali mereka dengan alat dan keterampilan yang mereka butuhkan untuk beradaptasi dengan dunia yang berubah dengan cepat. Ini berarti mengajari mereka berpikir kritis, empati, dan keterampilan komunikasi lintas budaya" ucapnya kepada Pasundan Ekspres.

Ia berharap dengan adanya program dalam acara tersebut dapat meningkatkan potensi guru maupun peserta didik.

"Dengan bergabung dalam program pendidikan kewarganegaraan global Generation Global dari Tony Blair Institute’s, kami berharap guru dan siswa memiliki potensi untuk melakukan perubahan positif di dunia. Dengan merangkul keberagaman, terlibat dalam isu-isu sosial, dan mengembangkan keterampilan penting, kita dapat membantu mereka menciptakan dunia yang lebih damai, berkelanjutan, dan inklusif untuk semua. Mari kita persiapkan Generasi Emas Indonesia 2045," ucapnya.

Southeast Asia Coordinator Generation Global Nurfitra Asa menjelaskan, Generation Global adalah program pendidikan khususnya kewarganegaraan global dari Tony Blair Institute’s yang berkantor pusat di Inggris. Ia mengatakan, kolaborasi antara Generation Global dan Disdikbud Subang merupakan tindak lanjut dari kolaborasi sebelumnya.

"Sebetulnya kolaborasi ini merupakan tindak lanjut dari kolaborasi sebelumnya. Jadi kami berterima kasih kepada Disdikbud Subang, karena tahun lalu itu telah memperkenalkan program Generation Global ke sekolah-sekolah dibawah naungan Disdikbud Subang," ucapnya.

Asa pun menjelaskan apa tujuan dan manfaat dari adanya program Generation Global bagi guru dan juga peserta didik.

"Untuk acara ini kita perkenalkan apa itu Generation Global, kemudian dilanjutkan dengan training, karena Generation Global ini intinya adalah bagaimana siswa belajar keterampilan berdialog lintas budaya, menciptakan komunikasi yang inklusif, mempunya pengetahuan mengenai isu global dan keterampilan abad ke-21 dan lainnya. Training ini memberikan strategi bagi guru untuk bisa mengajarkan keterampilan berdialog di ruang kelas, sehingga siswa dapat mengaplikasikannya di kehidupan sehari-hari," ucapnya.  

Lebih lanjut, Asa menjelaskan bagaimana bentuk program yang dilatih kepada para guru yang harapannya dapat membantu para peserta didik masing-masing untuk mengembangkan keterampilan yang telah disebutkan.

"Program ini mencakup siswa usia 13 sampai 17 tahun untuk bisa berdialog dengan teman-teman siswa dari 40 negara, harapannya dengan training ini agar lebih banyak sekolah yang bergabung dan para guru dapat memperkenalkan siswanya untuk terlibat pada program ini lebih dalam lagi dan lebih aktif lagi," ucapnya.

Ia mengungkapkan, sebelum acara ini, Generation Global telah melakukan visitasi kepada salah satu sekolah di Subang yang mengikuti dan mengaplikasikan program Generation Global.

"Dari 13 sekolah, salah satu yang aktif adalah SMPN 1 Cisalak. Jadi saya ingin tahu bagaimana merekam mengimplementasikan program dan mengintegrasikannya dalam kegiatan sekolah serta apa kira-kira praktik baik yang bisa didapatkan dan dibagikan kepada sekolah lainnya yang demografinya mirip," ucapnya.

Guru SMPN 1 Cisalak Ria Triana Gr., S.Pd, menceritakan pengalamannya saat dikunjungi oleh Generation Global saat mengimplikasi program yang diajarkan. 

"Jadi kemarin Pak Asa ke sekolah, kebetulan saya yang diobservasi ketika melakukan pembelajaran di sana. Selain itu, juga saya berdialog dengan anak-anak yang ikut ekskul literasi yang bernama Spansak Literacy Club dan English Club," ucapnya.

Ria mengatakan, program Generation Global sangat berdampak dan efektif dalam meningkatkan keterampilan dialog dan Bahasa Inggris peserta didikya. 

"Dari Generation Global sendiri terus memotivasi kami bagaimana supaya aktif berbicara bahasa inggris, karena di daerah sulit untuk mempraktekannya. Alhamdulillah dengan datangnya Generation Global kita sudah bisa beberapa kali mencoba video conference dengan negara lain, waktu itu dengan negara Jepang, Meksiko, dan India. Program ini bisa meningkatkan Bahasa Inggris anak-anak," ucapnya.

Ia pun berharap dengan adanya program Generation Global tersebut dapat membuat para peserta didiknya lebih percaya diri dalam berdialog terutama dalam Bahasa Inggris, sehingga hal tersebut dapat berguna di masa depan.

"Saya berharap dengan program ini dapat diintegrasikan dalam pembelajaran, bagaimana kita membangun dialog yang baik. Secara personal sebagai seorang guru untuk bagaimana komunikator yang baik yang imbasnya tentu kepada murid sehingga para siswa lebih berani untuk berbicara dalam Bahasa Inggris seperti menyampaikan ide-ide, argumen, dan opini mereka," ucapnya.(fsh/ysp)

Berita Terkait