PASUNDAN EKSPRES - Berikut obat-obatan pribadi yang disarankan dibawa jemaah haji berdasarkan saran dari Kementerian Agama (Kemenag).
Beberapa jemaah haji Indonesia telah berangkat ke Arab Saudi sejak 12 Mei 2024 untuk melaksanakan ibadah haji di Tanah Suci.
Adapun jemaah haji Indonesia yang berangkat pada tahun ini berjumlah 241 ribu jemaah, terdiri atas 213.320 jemaah reguler dan 27.680 jemaah haji khusus.
Menurut data Kemenag, pada tahun ini tercatat sekitar 45 ribu jemaah haji reguler dengan usia 65 tahun ke atas.
Para jemaah haji harus mewaspadai cuaca panas ekstrem di Mekkah dan Madinah selama beribadah haji agar tidak terjadi dehidrasi.
Tidak hanya itu, jemaah haji juga harus memperhatikan kondisi kesehatan fisik selama di Tanah Suci sebab ada beberapa penyakit yang sering dialami jemaah haji.
Menurut Kasi Lansia, Disabilitas, dan PKP3JH Daker Madinah, dr. Leksmana, mengungkap beberapa beberapa penyakit yang rentan dialami jemaah haji saat di Tanah Suci yaitu ISPA.
"Ada beberapa penyakit yang sering dialami jemaah haji, yaitu: Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA), diakibatkan karena kerumunan besar jemaah, polusi udara, dan perubahan suhu yang drastis di Mekah dan Madinah," ucap Leksmana, dilansir laman resmi Kemenag, Kamis (16/5).
Selain itu, penyakit gangguan pencernaan juga sering dialami oleh jemaah haji akibat perubahan pola makan hingga kondisi sanitasi yang tidak memadai.
"Gangguan pencernaan, seperti diare, muntah, atau sakit perut, yang disebabkan oleh perubahan pola makan, air minum yang berbeda, dan sanitasi yang mungkin tidak memadai juga perlu diwaspadai," sambungnya.
Menurut dr. Leksmana, risiko dehidrasi menjadi ancaman serius apabila jemaah haji kurang minum air putih yang disebabkan cuaca panas ekstrem di Mekkah dan Madinah.
Hal ini juga menyebabkan munculnya penyakit kulit seperti infeksi jamur, ruam panas atau luka akibat gesekan pakaian karena panas dan kelembaban yang tinggi.
"Penyakit menular, seperti flu, demam, atau penyakit menular lainnya karena interaksi dengan jemaah dari berbagai negara dengan kondisi kesehatan yang berbeda juga perlu diantisipasi," imbuhnya.
Lebih lanjut, jemaah haji juga perlu mengantisipasi apabila memiliki penyakit kronis seperti hipertensi, diabetes, atau penyakit jantung yang bisa menjadi lebih sulit dikontrol karena perubahan pola makan, kurang istirahat, dan stres selama perjalanan.
"Serta trauma atau cedera, terutama karena kerumunan besar dalam melakukan ritual seperti tawaf dan melempar jumrah," tambahnya.
Oleh sebab itu, dr.Leksmana merekomendasikan beberapa obat-obatan pribadi yang disarankan dibawa oleh jemaah haji Indonesia:
1. Obat Antidiare
2. Obat Pencernaan
3. Obat Pereda Nyeri
4. Obat Alergi
5. Obat untuk Masalah Kulit
6. Obat Flu dan Batuk
7. Obat Pribadi, obat-obatan yang biasa dikonsumsi untuk kondisi kesehatan tertentu, seperti obat untuk tekanan darah tinggi, diabetes, jantung atau kondisi medis lainnya.
Itulah daftar obat-obatan pribadi yang disarankan dibawa jemaah haji selama perjalanan ibadah haji di Arab Saudi. (inm)