Ekspor Perdana Buah Nanas dari Subang ke Korea, Sebuah Langkah Besar bagi Petani Nanas Jalancagak

Proses pemanenan Buah Nanas oleh petani
Kondisi ini menyebabkan banyak nanas yang terbuang karena busuk sebelum sempat terjual.
Dengan adanya kerjasama ekspor ini, diharapkan para petani dapat lebih stabil dalam memasarkan produk mereka.
"Selama ini, petani nanas sering kesulitan menjual hasil panennya, terutama saat harga turun. Banyak nanas yang akhirnya busuk. Dengan adanya kerjasama ekspor ini, kami berharap kondisi ini dapat berubah dan petani bisa lebih stabil," ujar Indra dengan penuh harapan.
Selain itu, Indra juga menekankan pentingnya menjaga keberlanjutan pertanian nanas di Subang.
Menurutnya, nanas adalah ikon Subang yang harus terus dijaga dan dikembangkan. Namun, ia juga menyampaikan kekhawatirannya terkait dengan tanah-tanah yang digarap oleh petani nanas, yang sebagian besar merupakan tanah eks HGU PTPN yang mungkin suatu saat diperlukan oleh negara.
"Sebagai pembina, saya khawatir tentang masa depan petani nanas jika tanah eks HGU PTPN yang mereka garap suatu saat diperlukan oleh negara. Ini menjadi PR besar bagi kami untuk mencari solusi agar petani tidak kehilangan lahan," ungkap Indra.
Dalam posisinya sebagai Kades Jalancagak dan pembina Papanas, Indra merasa bertanggung jawab untuk memastikan bahwa petani nanas memiliki masa depan yang aman dan sejahtera.
Ia berharap pemerintah dapat memberikan perhatian khusus kepada para petani nanas, terutama mereka yang belum memiliki lahan secara legal, agar tetap dapat berproduksi dan berkontribusi bagi perekonomian daerah.
"Kami membuat paguyuban ini untuk memperkuat posisi petani nanas, terutama mereka yang belum memiliki lahan secara legal. Saya berharap pemerintah dapat memberikan perhatian lebih agar petani ini tetap bisa berproduksi," harap Indra.
Di sisi lain, ekspor nanas ini juga merupakan prestasi besar bagi Paguyuban Papanas, yang selama ini hanya berfokus pada penjualan lokal, seperti ke pasar induk dan jongko-jongko di pinggir jalan.
Dengan berhasilnya ekspor ini, Paguyuban Papanas kini telah melangkah ke pasar internasional, yang diharapkan akan membuka lebih banyak peluang bagi para petani nanas di Subang.
"Dulu, pasar kami hanya sebatas pasar induk dan jongko-jongko. Sekarang, dengan berhasilnya ekspor ini, kami telah melangkah ke pasar internasional, dan ini menjadi prestasi besar bagi Paguyuban Papanas," ujar Indra dengan bangga.
Kesuksesan ekspor ini menjadi langkah awal yang positif untuk pengembangan industri nanas di Subang.
Diharapkan, kerjasama dengan pihak Korea ini dapat menjadi pintu pembuka bagi ekspor ke negara-negara lain, sehingga potensi nanas Subang dapat dikenal lebih luas di kancah global.
"Ini adalah langkah awal yang positif. Kami berharap kerjasama dengan pihak Korea ini dapat membuka pintu bagi ekspor ke negara lain, sehingga nanas Subang dapat dikenal lebih luas," pungkas Indra.(hdi)