oleh : Drs.Priyono,MSi
(Dosen Senior Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta)
Bulan ramadhan bagi umat muslim seluruh dunia merupakan bulan yang sangat ditunggu karena disamping bulan suci, juga bulan yang sarat dengan peristiwa besar dalam agama Islam. Di bulan tersebut Allah memberikan keistimewaan yang luar biasa bagi yang memahaminya secara sempurna hingga pahala bagi mereka yang beribadah akan dilipatgandakan sampai 700 kali. Peristiwa besar terjadi pada bulan suci itu ialah peristiwa turunnya Al Qur’an sebagai petunjuk hidup yang lurus bagi manusia, perang Badar, Fathu Makkah atau pembebesan kota Makkah dan yang berikutnya adalah hari Kemerdekan Republik Indonesia.
Bulan yang penuh dengan rahmat, ampunan dan dosa akan dibersihkan sehingga kita akan kembali suci seperti saat lahir. Hal yang menarik lagi bahwa bulan itu , semua amal manusia akan dilipatgandakan sehingga ghirah umat Islam untuk melaksanakan ibadah terpacu karenanya. Bulan ramadhan juga menjadi bulan pendidikan serta bulan amal kebaikan. Orang islam terasa mudah dan ikhlas memberikan amal serta meningkatkan pendidikan baik agama maupun umum. Setiap peristiwa dalam islam pasti ada maknanya bagi pemeluknya dan bukan sekedar ada dan tidak ada denyutnya.
Rasanya kita telah rindu dengan suasana ramadhan, rindu karena suasananya yang menyejukkan hati. Orang ingin selalu berbuat kebaikan sesuai tuntunan kitab suci Al Qur’an dan Sunnah Nabi Muhammad SAW . Suasana dari waktu subuh hingga subuh berikutnya selalu diisi dengan amal shaleh dan amalan yang unggul guna investasi kehidupan kelak. Bulan teramat sakral, penuh pahala berlipat, penuh ampunan dan yang lebih dahsyat lagi diturunkannya Al Qur’an sebagai petunjuk, sebagai pengingat akan pedihnya siksa neraka dan memberikan kabar gembira bagi mereka yang mukmin karena selalu berbuat kebaikan, selalu memberi manfaat pada alam seisinya. Al Qur’an sebagai petunjuk maka Allah SWT memerintahkan untuk dibaca dan selalu dekat dengan Allah pembacanya, seperti dalam QS Al- ‘Ankabut ayat 45: Bacalah kitab Al Qur’an yang telah diwahyukan kepadamu Muhammad.
Sebulan jelang ramadhan tiba , para takmir masjid telah mempersiapkan masjid dengan sempurna mulai dari berbenah dari segi fisik dan kebersihan masjid dan segi asesorinya termasuk memasang lampu hias, banner untuk memotivasi jamaah dalam meningkatkan kualitas ibadah di bulan ramadhan. Beberapa banner yang dipasang di lingkungan jamaah antara lain berbunyi :
1.Sholatlah kamu di belakang Imam sebelum disholatkan di depan Imam,
2.Jadikan ramadhan kali ini sebagai titik balik dalam kehidupanmu. Bebaskan diri dari tipu daya dunia ini dan nikmati manisnya Iman,
3.Ramadhan membawa berkah ,
4. Jangan takut sandalmu hilang di masjid tapi takutlah jika sandalmu tak pernah kau bawa ke masjid.
Saat bulan ramadhan tiba, terjadi peningkatan jamaah yang luar biasa dan pelayanan pada jamaahnya sampai menu makan minum selama ramadhan, sehingga masjd menjadi tempat ibadah yang sangat nyaman dan menyenangkan. Tidak hanya melayani jamaah rutin yang biasa memakmurkan masjid, akan tetapi lebih dari itu, bagi musafir yang ingin memakmurkan masjid, juga mendapat pelayanan yang sama.
Bahkan bagi masjid yang sudah viral dan kaya pengalaman memakmurkan masjid dan jamaah seperti Jogokaryan di pinggir kota Yogyakarta dan Al Madaniyah di Karanganyar, menyediakan kamar untuk menginap bagi musafir serta menyediakan takjil buka per hari hingga ribuan orang karena memang sudah memiliki donatur tetap dan masjid jogokaryan selalu saldo nol diakhir bulan. Para jamaah rela untuk mengorbankan sebagian harta bendanya demi menyambut bulan suci ramadhan, mereka kompak, bau membau untuk menyediakan yang terbaik buat para jamaah dan musafir. Demikian hebatnya ajaran islam memotivasi umatnya agar selalu berbuat kebaikan.
Persiapkan ilmu kita dengan sempurna menjelang ramadhan agar ibdah kita berkualitas sehingga memiliki impact terhadap perilaku pelakunya dan tentu memohom kepada Allah swt agar ibdaha kita bisa diterimaNya. Laksanakan apa yang sudah diperintahkan baik sunnah maupun wajib. Memperhatikan sunnah dan wajibnya, membulatkan niat puasa sebelumnya karena puasa wajib. Niat harus komprehensive, mulai dari hati diucapkan dengan lisan dan dipraktekkan dalam perbuatan. Dimensi puasa harus mencakup fisik dan spiritual, jadi tidak hanya menahan makan dan minum dan sejenisnya tapi juga menahan ucapan, niat yang tidak baik termasuk menhan hafa nafsu yang tidak baik. Dengan demikian , seperti tujuan puasa adalah menjadikan manusia taqwa pada Tuhannya. Taqwa itu berbuat baik pada penciptanya maupun pada sesama ciptaannya.
Memasuki bulan ramadhan, masjid diisi dengan kegiatan ibadah ritual yang bervariasi , dimulai dari menyediakan makan untuk buka bagi jamaah dan musafir, kegiatan TPA untuk anak anak, dilanjutkan sholat wajib lima waktu berjamaah dan sholat tarweh serta tadarus Al Qur’an. Di sela sela waktu itu ada pengajian akbar yang rutin dilaksanakan ditambah pengajian nuzulul Qur’an. Kemakmuran masjid bertambah meningkat selama bulan puasa karena mereka tahu apa rahasia yang terkandung didalamnya. Dalam ajaran islam dimensi keTuhanan selalu disandingkan dengan dimensi sosial sehingga keduanya berjalan sinergi.
Perintah puasa demikian juga larangannya memiliki dimensi ganda, yaitu dimensi ke Tuhanan dan dimensi sosial karena manusia selam hidup selalu berinteraksi dengan sesamanya bahkan lingkungannya. Perintah infak,sedekah dan zakat selama ramadhan juga memiliki dimensi social yang erat karena mengajarkan pada kepeduliaan terhadap orang lain dan menyadarkan kepada kita bahwa sebagian harta yang kita miliki adalah hak orang lain. Sifat kedermawanan atau filantropi dalam islam selalu diajarkan dan didengung dengungkan. Dalam sebuah hadist bahwa amalan yang paling dicintai Allah adalah yang continue atau yang ajeg/istiqamah meski sedikit ( HR Muslim). Maka jagalah kedermawanan, kedisiplinan, berbuat baik, membuat orang lain senang, kejujuran, jaga hati dan lisan utk berbuat kebaikan dst untuk menuju diterimanya.
Maka bersamaan dengan kegiatan ritual dibarengi dengan kegiatan sosial seperti zakat, pemberian buka gratis dan santunan buat keluarga kurang mampu, menjadi menu andalan selama ramadhan hingga lebaran. Janji Allah SWT sangat jelas dalam beberapa ayat sperti dalam Al Qur’an Surah Al Buruj ayat 11 :” Sungguh orang yang beriman dan mengerjakan kebaikan akan mendapat surga yang mengalir di bawahnya sungai sungai, itulah kemenangan yang agung ”.
Andaikan suasana seperti ini bisa dipertahankan hingga bulan bulan berikutnya alangkah indahnya ber islam dan betul betul menjadi rahmatan lil ‘alamin, untuk semuanya tanpa terkecuali. Begitulah kira kira tanda tanda keberhasilan orang yang berpuasa, ketika bulan ramadhan meninggalkannya maka bekas bekas kebaikannya masih memancar pada pelakunya.
Sungguh merugi bagi umat Islam yang di penghujung ramadahan tidak mendapatkan ampunan dari Allah swt karena menganggap hanya bulan biasa yang tidak beda dengan bulan lain. Oleh karenanya, mari kita sambut bulan ramadhan 1446 H ini dengan kegiatan ibadah yang berkualitas agar berdampak pada akhlak pelakunya. Tidak ada bulan yang pahala dan rahmatnya sebanyak bulan ramadhan. Ibadah kita pada hari ini harus lebih baik dibanding hari kemarin dan ibadah hari esok lebih berseri dibanding hari ini, demikian sabda Rasul.(*)