Menyongsong Pendidikan Masa Depan dengan Tren Pembelajaran Montessori

Lalu mengapa Motede Montessori ini bisa populer di masa kini? Apakah ada hal tertentu yang membuatnya menjadi suatu tren dalam proses pendidikan, apakah tren ini akan dapat berlangsung dalam kurun waktu yang lama? Mari kita lihat faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi populernya metode montessori.
1. Kemandirian dan Kepercayaan Diri
Metode montessori ini membantu anak-anak menjadi pribadi yang mandiri dan percaya diri dalam mengambil keputusan, hal ini didasari dari kebebasan yang telah mereka dapatkan saat proses pembelajaran, sehingga menimbulkan rasa percaya diri dalam segala hal yang mereka lakukan di kehidupannya sehingga anak-anak menjadi pribadi yang mandiri di masa depan.
2. Pendekatan Individual
Pada metode montessori setiap anak diperlakukan sebagai individu yang unik, dengan kecepatan dan gaya belajar yang berbeda. Setiap anak tidak dipaksa untuk belajar mengikuti gaya belajar anak lain. Mereka memiliki variasi dalam proses pembelajaran yang tidak bisa disamakan antar setiap anak.
3. Pengembangan Keterampilan Sosial
Anak-anak belajar bekerja sama, berbagi, dan menghargai satu sama lain dalam lingkungan yang kolaboratif. Anak dilatih dan didorong untuk menajdi pribadi yang percaya diri, mandiri dan mampu bersosialisasi pada lingkungannya. Anak diberi pemahaman bahwa kehidupan itu dasarnya memang harus saling bersosialisasi dengan orang lain, karena dengan begitu anak akan mempunyai kepekaan sosial terhadap lingkungannya dan orang sekitar.
4. Fokus pada Proses, bukan Hasil
Montessori menghargai proses belajar itu sendiri, usaha dan pekerjaan setiap anak dihargai sebagaimana adanya sehingga membantu anak-anak menghargai usaha mereka dan tidak hanya terfokus pada hasil akhir. Rapor dalam metode ini juga tidak menggunakan sistem ranking, seperti angka atau nilai A, B, dan C, melainkan dipicu kompetisinya dalam proses pembelajaran.
Dibalik segala hal positif dan kelebihan dari metode montessori, Montessori juga memiliki beberapa kelemahan antara lain terlalu bersifat perseorangan, sehingga memerlukan rasio perbandingan antara guru dan murid yang kecil. Kemudian media pembelajaran yang dibutuhkan sangat beragam serta harganya cukup mahal dan sulit dijangkau oleh sekolah-sekolah umum akibatnya biaya sekolah montessori relatif tinggi dibandingkan dengan pendidikan konvensional. Selain itu, ada kekhawatiran bahwa kebebasan yang diberikan kepada anak mungkin mengarah pada kurangnya struktur dan disiplin.
KESIMPULAN
Metode Montessori menawarkan pendekatan inovatif dalam pendidikan anak yang fokus pada kemandirian, eksplorasi, dan penghargaan terhadap proses belajar. Meskipun menghadapi beberapa tantangan, popularitasnya terus meningkat seiring dengan semakin banyaknya orang tua yang menyadari pentingnya pendidikan yang lebih humanis dan individualis. Di Indonesia, penerapan metode ini semakin meluas, menunjukkan bahwa Montessori bukan sekadar tren, melainkan solusi pendidikan masa depan yang potensial.
REFERENSI
Azkia, N., & Rohman, N. (2020). Analisis Metode Montessori dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Siswa Kelas Rendah SD/MI. AR-RIAYAH : Jurnal Pendidikan Dasar, 4(1), 1. https://doi.org/10.29240/jpd.v4i1.1411
Elytasari, S. (2017). Esensi Metode Montessori Dalam Pembelajaran Anak Usia Dini. Jurnal Bunayya, 3(1), 63–72. https://jurnal.ar-raniry.ac.id/Index.Php/Bunayya/Article/View/2045/1516
Kamil, N., & Asriyani, S. (2023). Analisis Penerapan Metode Montessori Pada Aspek Kemandirian Anak Melalui Kegiatan Pembelajaran Practical Life. Jurnal Buah Hati, 10(1), 1–15. https://doi.org/10.46244/buahhati.v10i1.2098
Rosamanda, A., Widia, A. ;, Happy, W. ;, & Dewi, I. (2022). Fenomena Implementasi Montessori Sebagai Media Pembelajaran Kreatif Untuk Anak Pra Sekolah. Jurnal Instruksional, 3, 97–114.