Oleh:
Drs.Priyono,MSi
Drs.Sudadi Sugi Wartowiyono,MSi
(Alumni Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta,Penggerak Koperasi dan UMKM)
Dr. Sigid Sriwanto, M.Si.
(Dosen Pendidikan Geografi FKIP Universitas Muhammadiyah Purwokerto)
Banyak obyek wisata di kabupaten Rembang yang memiliki panorama indah dan eksotis baik yang bernuansa alami maupu budaya, bahkan sinergi keduanya. Salah satu diantaranya adalah pantai melankolis yang banyak dikunjungi wisatawan dari berbagai daerah di Indonesia yaitu pantai Karangjahe, yang terletak di pinggir jalur utama pantura Semarang-surabaya, 10 km sebelah timur kota Rembang dan 5 km sebelah barat kota Lasem. Obyek wisata yang menjadi juara 2 Jambore kelompok sadar Wisata yang digelar Pemprov Jawa Tengah, sedang juara 1 disabet oleh Saka Tunggal ,Banyumas. Pantai yang dikelola oleh Pemerintahan Desa ini,terletak di desa Punjulharjo, kecamatan Rembang, kabupaten Rembang. Jaraknya hanya 1 km sebelah utara jalan raya utama pantura Semarang-Surabaya. Ketika kami berkunjung ke lokasi hari ahad tgl 20 oktober 2024 pk 11.30 atau saat weekend, obyek ini penuh dikunjungi wisatawan seakan tak lagi menghiraukan teriknya sinar matahari siang.
Ciri khas pantai utara adalah pantainya landau/ dangkal dan ombaknya relatif tenang, tidak seperti pantai selatan yang besar ombaknya dan membahayakan. Perbedaan khas tersebut karena pantai selatan merupakan hasil pengangkatan atau proses geologi masa lalu sehingga berdampak pada rasa air pantai di dekatnya dimana air di dekat pantai utara terasa asin sedangkan di selatan mungkin payau atau ph nya normal.
Eksotisme pantai yang melengkung dan indah ini terletak pada hamparan pasir putih sepanjang pantai dari barat hingga timur dan ditumbuhinya pohon Cemara menyisir sepanjang pantai sebagai peneduh wisatawan ketika melihat panorama laut selatan dan sunset serta sunrise ciptahan Tuhan , yang selalu didambakan kehadirannya bila awan tidak mengganggunya.
Tanaman Cemara ini seakan melambaikan daunnya mengucapkan selamat datang pada wisatawan dan jadi pembatas antara lautan dengan daratan. Dari kejauhan jalan utama pantura, jajaran pohon Cemara jadi penanda bahwa pantai Karangjahe sudah dekat. Disebut pantai Karangjahe karena terdapat batuan kecil seperti jahe bentuknya yang tersebar di sepanjang pantai yang berasal dari Terumbu Karangjahe yang terletak disebelah utara pantai ini dan bisa dilihat dengan mata telanjang. Untuk mencapainya cukup 10 menit dengan perahu bermotor. Tiket masuk ke obyek wisata ini cukup terjangkau, hanya rp5.000 untuk sepeda motor dan rp 20.000 untuk mobil kecuali saat weekend jadi rp 25.000 untuk mobil.
Untuk mengkaji potensi obyek wisata dapat dilihat dari berbagai sudut pandang baik potensi internal maupun eksternal. Potensi internal bisa dilihat dari kualitas obyek wisata dan kondisi obyek wisata sedangkan potensi eksternal bisa dilihat dari dukungan pengembangan obyek wisata, aksesibilitas,fasilitas penunjang obyek serta fasilitas pelengkap. Potensi internal pada obyek wisata pantai Karangjahe , selain menarik juga adanya atraksi yang ditawarkan obyek ini bervariasi , tidak hanya panorama pasir putih yang menghiasi sepanjang pantai dan hampir membentuk setengah bukit dengan batuan kecil seperti jahe, tetapi juga daya tarik pohon perindang cemara yang membentang di sepanjang pantai untuk berteduh sekaligus menikmati indahnya pantai meskipun hari telah siang tapi tetap sejuk dengan angin sepoi yang menuju daratan.
Penataan Gazebo yang teratur dan bersih dengan dilindungi oleh pohon Cemara sepanjang pantai membuat wisatawan betah tinggal di lokasi obyek wisata. Di pantai, ini selain daya tarik pantai yang variatif maka wisatawan juga disajikan atraksi yang menjadikan daya tinggal di pantai lebih lama yang memungkinkan wisatawan dapat berinteraksi dengan unit usah komersiil yang ada sehingga dapat meningkatkan perputaran uang dan kesejahteraan masyarakat setempat.
Sambil menikmati indahnya panorama air laut yang tenang dan menghanyutkan, melihat pulau sekitar pantai dan bisa mengunjunginya dengan perahu wisata misalnya pulau Terumbu Karangjahe, pulau Siwalan maupun pulau Gede. Bagi anak anak bisa bermain di hamparan pasir sambil membentuk aneka kenampakan seperti gunung, sungai, membentuk istana pasir dan dapat pula berenang di tepi pantai karena dangkal airnya meskipun agak sedikit keruh.
Managemen pantai juga menyediakan kendaraan pantai untuk menjangkau ke seluruh pantai dari ujung barat hingga timur berupa Mobil odong odong berkapasitas hingga 10 orang , atau sepeda motor trail dan ATV berkapasitas 2-3 orang dengan ongkos terjangkau. Untuk ATV per setengah jam rp 50.000 dan untung odong odong per orang rp 10.000. Driver odong odong berperan juga sebagai guide pantai yang menjelaskan panorama obyek di pantai. Mereka yang ingin mendapatkan tantangan di pantai Karangjahe, itulah media yang digunakan mulai dari motor trail hingga ATV.
Pantai Karangjahe juga menawarkan wisata pendidkikan yang berupa proses pembuatan garam yang terletak dekat pantai memanjang dari barat ke timur.Dengan pemandangan yang berlatar belakang laut maka banyak spot foto yang layak dan memadai serta indah bahkan tempat ini direkomendasikan sebagai background foto session pre wedding atau foto session model.
Kekuatan eksternal obyek wisata ini terletak pada dukungan obyek wisata yang lain yang tidak jauh jaraknya dari pantai Karangjahe seperti rumah merah Lasem, kelenteng Cu An Kiong, Pecinan Lasem, museum Kartini dan pantai di sekitarnya. Aksesibilitas menuju obyek sangat lancar karena didukung jalan beraspal mulus serta modus transportasi dan hanya perlu waktu 15 menit dari pusat kota Rembang. Fasilitas penunjang obyek juga lengkap dan terawat baik mulai dari rumah makan di lingkungan pantai , taman terbuka, masjid yang bagus dan bersih berkapasitas 40-50 orang . Hotel dan homestay juga banyak tersedia di Rembang mulai dari bintang 3 sampai klas homestay. Fasilitas penunjang obyek juga tersedia mulai tempat parkir yang luas dan teduh karena berada di bawah pohon Cemara yang lebat, kemudian tersedia banya toko cindera mata, toilet, tempat mandi sehabis basah kuyub di pantai dengan memberi koin secukupnya.
Perkembangan obyek wisata Karangjahe juga berdampak pada perkembangan sektor lain misalnya UMKM yang banyak menyerap tenaga kerja dan menghasilkan uang, perkembangan sektor transportasi, perhotelan, warung makan dan sektor lain yang terkait. Pola pengembangan semacam ini harus dilanjutkan karena akan meningkatkan perekonomian daerah dan menjadikan interaksi kota satu dan lainnya bisa terjalin dengan baik. Ke depan , yang perlu diwaspadai adalah adanya abrasi ombak laut yang mengikis akar pohon Cemara karena aktivitas pasang air laut di waktu malam. Kelestarian pohon Cemara sebagai trade mark pantai Karangjahe harus dijaga karena mengandung berbagai fungsi yang bervariasi baik sebagai peneduh, penghasil oksigen, penyerap polusi dan estetika pantai. Penulis saksikan pohon Cemara di sebelah barat dan timur mulai tumbang akibat abrasi air laut. (*)