Opini

Konsisten Digaris Perjuangan Rakyat Melawan Oligarki

Prana Rifsana.
Prana Rifsana.

Pergerakan buruh telah menjadi salah satu elemen penting dalam upaya peningkatan kesejahteraan pekerja di banyak negara, termasuk Indonesia. Sejak awal, berbagai organisasi dan serikat buruh telah muncul sebagai respon terhadap tantangan yang dihadapi oleh para pekerja, terutama terkait dengan ketimpangan sosial dan perlakuan yang tidak adil. Di Indonesia, fenomena ini berkembang pesat, dengan munculnya berbagai bentuk organisasi yang bertujuan untuk mengadvokasi hak-hak buruh dan memperjuangkan kesejahteraan sosial.

Ketimpangan sosial yang terus meningkat mendorong pembentukan Partai Buruh sebagai wadah politik untuk menyuarakan aspirasi para buruh, tani, nelayan serta rakyat kecil. Partai Buruh berperan sebagai corong yang membawa isu-isu buruh dan rakyat ke dalam ranah politik, dengan harapan agar kepentingan mereka tidak hanya didengar dan diperhatikan oleh pengambil kebijakan, juga dapat diterbitkan undang undang pro rakyat.  Keberadaan Partai Buruh di Indonesia diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perjuangan buruh, menjadikannya sebagai kekuatan politik yang berkomitmen untuk membela hak-hak buruh dan kaum marginal.

Di tingkat lokal, seperti di Kota Bandung, Partai Buruh menunjukkan komitmen yang nyata untuk memperjuangkan kesejahteraan buruh. Para perwakilan dari Partai Buruh di Bandung terus berupaya memastikan hak-hak buruh, yang mencakup kenaikan upah, jaminan sosial, serta akses terhadap layanan kesehatan yang memadai.

Baru-baru ini, merekapun aktif terlibat dalam aksi bersama serikat buruh se Jawa Barat. Aksi tersebut adalah respons terhadap kebijakan yang belum dikeluarkan oleh Pj Gubernur Jabar, Bey Machmudin, terkait kenaikan upah bagi pekerja dengan masa kerja satu tahun. Ketidakpastian ini menciptakan ketegangan di kalangan buruh, dan Partai Buruh berupaya untuk menyatukan suara mereka dalam menuntut keadilan.

Partai Buruh mengusung 13 platform gerakan yang berfokus pada isu-isu kesejahteraan buruh, yang dirancang untuk memberdayakan masyarakat yang terpinggirkan. Program-program ini tidak hanya berorientasi pada peningkatan kondisi kerja dan upah, tetapi juga mencakup upaya melawan praktik oligarki yang dapat merugikan buruh dan rakyat pada umumnya.

Dengan menyadari tantangan yang ada, Partai Buruh bertekad untuk terus berada di garis depan perjuangan bersama dengan gerakan rakyat lainnya, berupaya menciptakan perubahan yang signifikan bagi para buruh dan kaum marjinal.

Salah satu isu yang paling mendesak saat ini adalah revisi UU Cipta Kerja, yang banyak merugikan hak-hak buruh.  Partai Buruh menilai bahwa undang-undang yang cenderung mengakomodir kepentingan Oligarki tersebut harus direvisi untuk memastikan perlindungan yang lebih baik bagi para buruh.

Partai Buruh pun menegaskan kesiapan untuk mendukung pemerintahan mendatang jika undang undang Cipta Kerja direvisi, serta program kerja yang dapat mengakomodasi kepentingan buruh.

Namun, jika pemerintahan baru yang akan datang tidak menunjukkan itikad untuk memperjuangkan kesejahteraan buruh atau enggan merevisi UU Cipta Kerja, maka Partai Buruh tidak akan ragu untuk mengambil posisi oposisi.

Partai Buruh berharap pemerintahan baru kedepan berbeda dan lebih baik dari pemerintah saat ini yang sudah terkooptasi dengan kekuatan Oligarki sehingga upaya apapun dilakukan hanya demi untuk melanggengkan cengraman kepentingan para Oligarki hari ini.

Terkait dengan sedang berjalannya proses pemilihan kepala daerah, Partai Buruh juga akan mendukung penuh calon yang memiliki perhatian lebih terhadap kepentingan buruh, dengan harapan adanya kebijakan kebijakan daerah yang dapat mengisi ruang ruang kosong dampak dari undang undang cipta kerja. 

Langkah ini merupakan strategi penting dalam perjuangan mereka untuk memastikan bahwa kesejahteraan buruh dan masyarakat yang terpinggirkan menjadi agenda utama dalam kebijakan pemerintah. Dengan komitmen yang kuat, Partai Buruh berupaya untuk membangun kesadaran kolektif di kalangan buruh tanpa sekat, dan menghilangkan dikotomi "kami serikat buruh, bukan partai buruh" sehingga semua dapat bersatu dan berjuang untuk hak-hak dan kepentingan mereka sendiri. Partai Buruh bertekad untuk terus berjuang demi hak-hak dan kesejahteraan buruh di Indonesia, dengan harapan dapat menciptakan perubahan yang lebih baik dan berkelanjutan bagi seluruh masyarakat.(Penulis: Prana Rifsana)

 

Tag :
Berita Terkait
Terkini Lainnya

Lihat Semua