Oleh: Iwan Kurniawan, S.Ag, Mahasiswa S2 PAI Sekolah Pasca Sarjana Universitas Islam Nusantara (UNINUS) Bandung, dan Sekretaris Tanfidziyah Majelis Wakil Cabang (MWC) NU Kec Subang
Ketika memasuki bulan Robi’ul Awwal , dimana pada bulan tersebut ada satu peristiwa yang maha dasyat (luar biasa) yakni dilahirkannya sosok seorang manusia yang maha sempurna. Yakni baginda Rasulullah SAW. Tepatnya pada tanggal 12 Robi’ul awwal tahun 571 Masehi, atau disebut dengan tahun gajah. Kelahiran Baginda Rasulullah SAW ke muka bumi ini, seluruh isi di alam jagad raya ini merasa amat sangat senang. Kecuali ada satu mahluk ciptaan Alloh SWT, yang tidak senang atas kelahiran sosok Baginda Rasulullah SAW, yakni Iblis syetan laknatulloh.
Momentum di bulan Robi’ul awwal ini sudah sangat wajar hampir di setiap tingkatan mulai dari DKM (lingkungan) sampai ke Nasional (Negara) merayakan kelahiran Baginda Rasulullah SAW. Pertanyaannya siapakah sebenarnya sang Baginda Rasulloah SAW itu ? Dan kenapa Ummat Islam begitu antusias untuk merayakan dan menyambut di bulan Robi’ul awwal ini? Bahkan rela untuk menyumbamgkan materi dan tenaganya untuk mangadakan pengajian dalam bentuk Tabligh Akbar, atau bentuk lain seperti mahalul qiyam, pembacaan marhabaan dan sholawatan kepada Baginda Rasulullah SAW. Hal ini menunjukan betapa agungnya Baginda Rasulullah SAW dan sangat mulia sosok Rasulullah SAW bagi Ummat Islam di dunia yang mengenal Rasulullah SAW, bahkan seorang tokoh orientalis dunia yang bernama Michael H Hart menulis dalam bukunya 100 tokoh pemimpin dunia, yang sangat berpengaruh adalah Nabi Muhammad SAW adalah no 1 (satu). Ternyata bahwa orang non muslim pun mengakui kehebatan Rasulullah SAW/
Kehabatan dan kemaha agungan Baginda Rasul tersebut, di jawab dalam Al-Quran surat al-ahzab (33) : 56 yang artinya :” sesungguhya Alloh SWT dan malaikat-malaikat-Nya bersholawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bersholawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya”. Sesaui dengan Q.S al-ahzab tersebut, ini menjadikan motivasi bagi ummat Rasulullah SAW untuk selalu memperbanyak sholawat kepada Nabi Muhammad SAW. Para malaikat Alloh SWT ternyata mereka pun bersholawat kepada Baginda Rasulullah SAW.
Sungguh agung dan mulia Rasulullah SAW tersebut, bahkan dalam hadits yang lain menjelaskan, barang siapa yang membaca sholawat atas ku satu kali maka Allh SWT akan bersholawat untuknya sepuluh kali Jika sejak kelahiran Rasulullah SAW pada tahun 571 masehi, sampai sekaramg apabila ada umur baginda Rasulullah sekitar 1.453 M.
sekalipun sudah ratusan tahun yang lalu abad ke 14 ini, tapi nama belaui selau disebut-sebut sebagai pemimpin ummat yang telah merubah dari zaman kebodohan (jahiliyah) menjadi zaman yang terang benderang, hingga saat ini kita (ummat Islam) bisa merasakan risalah yang diajarkan kepada ummatnya tentang Tauhid (keimanan), tentang Akhlaq (etika), yang patut kita syukuri bersama, karena berkahat dakwah sang Baginda Rasul kita bisa meneladani Akhlaq dan prilaku beliau dalam keseharian.
Perjuangan sang Baginda Rasul dalam berdakwah dan menegakan agama Alloh di muka bumi tentunya banyak halangan, rintangan dan ganguan terhadap jiwa dan raga nya. Bahwa nyawapun siap dikorbankan demi tegaknya agama Alloh di muka bumi ini, dan demi tegaknya “IZZUL ISLAM WAL MUSLIMIN”. Selama 23 berdakwah dari kota Mekah dan Madinah sang Baginda Rasul selalu memikirkan tentang ummatnya. Bahkan Ketika akan wafatnya pun beliau masih memikirkan tentang ummati, ummati, ummati. Dalam dimensi Akhlaq sang baginda Rasul memiliki gelar Al-Amin (dapat di percaya) karena selama hidupnya belaiu tidak pernah berbohong dan berkata-kata menyakiti orang lain.
Dalam kehidupan rumah tangga, beliau adalah seorang kepala keluarga yang sukses dalam membina hubungan keluarga, dengan sang istri yang bernama Siti Khodijah. Mereka menerapkan prinsip qudwah hasanah memberikan teladan kepada keluarga dan kepada ummatnya. Dalam kehidupan bernegara beliau selalu sukses dalam memimpin peperangan seperti halnya perang Badar, untuk pertama kalinya dalam Sejarah Islam Rasulullah dengan pasukan yang berjumlah 305 orang sementara pasukan kafir Quraisy berjumlah 1.000 orang, dalam peperangan tersebut pasukan Rasulullah dan pengikutnya memperoleh kemenangan.
Dalam berdakwah kepada Ummatnya, sang baginda Rasul memilik stategi yang luar biasa agar para pengikut dan sahabatnya konsistem dalam menyebarkan syiar agama Alloh, diantara stategi dakwah Rasul ketika berada di Madinah diantaranya ; meletakan dasar-dasar kehidupan bermasyarakat, membangun Ukhuwah Islamiyah (persaudaraan), membangun Mesjid sebagai pusat keunggulan ummat Islam , tidak hanya dijadikan tempat Ibadah saja, tetapi dijadikan tempat bermusyawarah, tempat mempersatukan ummat Islam supaya memiliki jiwa yang kuat dan berfungsi pula sebagai pusat pemerintahan tat kala itu. Baginda Rasul sebagai Nabiulloa yang di ma’shum (dijaga) oleh Alloh dan sebagai habibulloh (kekasih Alloh). Patut kiranya sebagai contoh teladan yang harus kita jadikan idola dalam kehidupan dan suritauladan dalam dimensi Akhlaq.
Sehingga sudah sangat wajar jika kita ummatnya menyambut dan mengagungkan nama sang Baginda Rasulullah SAW di bulan Robi’ul awwal ini. Ada beberapa dasar / poin penting yang menjadikan alasan kenapa kita (ummat) Islam untuk selalu mengagungkan nama Rasulullah SAW ?. Yang pertama : momentum bulan Robi’ul awwal 1446 H ini adalah : memotovasi kita untuk selalu memperbanyak sholawat kepada Baginda Rasulullah SAW. Sebagaiman dalam Q.S. Al-Ahzab (33) : 56 kita sangat dianjurkan untuk selalu bersholawat kepada Rasulullah SAW. Ketika kita dalam melaksanakan ibadah sholat kepada Alloh SWT, membaca sholawat kepada Nabi termasuk dari pada rukun sholat. Ketika akan melakukan khutbah jumat, pembacaan sholawat merupakan rukun khutbah. Ketika ummat Islam ada yang meninggal dunia, dan akan di sholatkan jenazah nya, maka pembacaan sholawat merupak rukun dari sholat jenazah. Oleh karenanya mari kita perbanyak sholawat kepada Baginda Rasul SAW momentum di bulan Robi’ul awwal ini. Semoga dengan memperbanyak sholawat kepada Nabi , kita mendapatkan syafaatnya dan diakui sebagai ummat Rasulullah SAW.
Poin penting Kedua merasa bersyukur atas kelahiran Baginda Rasulullah SAW, berkat kelahiran beliau sampai saat ini kita (ummat) Islam bisa beribadah Insya Alloh sesaui dengan tuntunan Alloh dan Rasulullah SAW. Belauilah sebagai tonggak pertama yang mengajarkan tentang keimanan, dan ketauhidan kepada Alloh SWT, mengajarkan tentang cara beibadah kepada Alloh SWT yang sesuai dengan tuntunan Al-Quran dan Al-Hadits. Risalah yang dibawakan sang Baginda Rasul kepada ummatnya adalah sebagai rohmat bagi alam semesta di jagad raya ini. Terbayang jika tidak ada Nabi Muhammad SAW, ummat akan tersesat dan celaka dalam kehidupannya, baik sesat di dunia maupun sesat di akhirat. Ungkapan sebagai rasa syukur atas kelahiran sang Baginda Rasul yaitu kita merayakan kelahiranya dengan memperingati maulid Nabi Besar Muhammad SAW, semoga apa yang kita rayakan dan agungkan menjadikan kita (ummat) mendapatkan syafaatnya.
Poin penting ke tiga : meraawat tradisi paham Ahlu Sunnah Wal jamaah (ASWAJA) dan kecitaan kepada sang Baginda Rasulullah SAW, di akhir zaman nanti ummat Rasulullaah SAW akan terpecah menjadi 73 golongan, dari 73 golongan tersebut, hanya satu yang akan selamat ajaran dan risalahnya yang diterima oleh Alloh SWT. Semua golongan mereka mengaku sebagai paham aswaja, ada golongan mutazilah mereka mengaku aswaja, ada golongan khowariz, mereka juga mengaku aswaja, ada syiah, ada murjiah dll. Akan ada 1 golongan yang selamat. Dan 72 golongan akan masuk neraka. Lalu siapa 1 golongan tersebut yakni Ahlu Sunah Wal jamaah. Amalaih yang biasa dikerjakan oleh paham ASWAJA yakni : Tahlilan, sholat subuh dengan doa qunut, adzan sholat jumat dua kali, taradisi marhabaan, tawashulan, baca surat yasin, sholawatan, ziarah kubur dll.
Poin penting ke empat dalam memperingati maulid Nabi Besar Muhammad SAW, adalah Rasulullah SAW sebagai Qudwah Hasanah (teladan yang baik) dan education for Islamic, nilai-nilai pendidikan keIslaman. Dalam hidupnya sang Baginda Rasulullah SAW ketika berdakawah di kota Thoif , bukannya di sambut , malah dilempari batu sampai-sampai batunya kena kepala Rasulullah SAW dan berdarah. Kemudian Alloh SWT melalui malaikat Jibril ya Rasul Alloh jika sekiranya engkau berdoa hancurkan lah kota Thoif , maka pada saat itu akan hancur dan binasa. Tetapi apa yang dilakukan oleh sang baginda Rasulullah SAW, biarkan saja mungkin mereika tidak tahu, maksud dan kedatangan saya (Muhammad) ke kota Thoif sebenarnya ingin berdakwah membawa risalah Agama Alloh di muka bumi. Itulah contoh kesabaran Rasulullah SAW, sebagai teladan ummat yang patut kita contoh dalam kehidupan . sebagaimana firman Alloh SWT dalam Q.S. Al-Ahzab (33) ; 21 yang artinya :
Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah
Poin penting yang ke lima, dalam memperingati maulid Nabi Muhammad SAW, adalah sebagai syiar dan dakwah Islam yang rohmatan lil alamin, yang bisa diterima oleh semua lapisan ummat di dunia. Sehingga akan muncul menghidupkan Agama Alloh di muka bumi. Dalam dimensi dakwah Nabi untuk membina ummat selama 23 tahun. Alhamdulillah berkat dakwah sang Baginda Rasul, sampai hari ini Islam masih tetap kokoh berdiri dan memancarkan Cahaya kebenaran sepanjang masa. Dakwah dan syiar Islam yang penuh dengan keikhlasan menghasilkan ummat yang bersandarkan kepada sunah Rasulullah.
Semoga dengan mengenang peristiwa kelahiran sang Baginda Rasulullah SAW di momentum bulan Robi’ul awwal tahun 1446 H ini, kita semua (ummat) Islam mendapatkan keberkahan dan syafaatnya kelak di yaumil akhir. Dan kita semua diakui sebagai ummat Rasulullah SAW. Sang Revolusioner sejati dialam jagad raya ini, yang merubah dari zaman kegelapan , memjadi zaman yang terang benderang hingga saat ini. Akhirnya semoga ummat Islam yang mengikuti dan mencintai sunah dan ajaranya dimasukan ke dalam surga Nya bersama Rasulullah SAW. Aamiin Ya Robbal ‘alamin.(*)