Potret Indonesia Dan Pemimpin Negeriku

Rasulullah SAW adalah teladan bagi umat Islam dalam segala aspek kehidupan. Khusus dalam hal kepemimpinan, beliau adalah sosok yang mencontohkan kepemimpinan paripurna di mana kepentingan umat adalah prioritas utama beliau. Maka sangat tepatlah apabila kita sangat mengidealkan sifat kepemimpinan uswatun hasanah Nabi Muhammad SAW meliputi :
1. Shiddiq - Benar dan Jujur. Arti dari sifat shiddiq adalah segala perkataan dan perbuatan Rasulullah SAW selalu dijaga oleh Allah SWT sehingga pasti hal itu benar, jujur, dan tidak ada sedikit pun tipuan di dalamnya. Apa pun perkataan dan dikatakan dan diperbuat Nabi Muhammad SAW itu selalu sesuai dengan Al-Qur'an dan bukan merupakan atas kemauannya sendiri. Hal tersebut sesuai dengan firman Allah SWT dalam surah An-Najm ayat 3-5 yang berbunyi, Artinya: "dan tidak pula berucap (tentang Al-Qur'an dan penjelasannya) berdasarkan hawa nafsu(-nya). Ia (Al-Qur'an itu) tidak lain, kecuali wahyu yang disampaikan (kepadanya) yang diajarkan kepadanya oleh (malaikat) yang sangat kuat (Jibril)." Sifat jujur dan benar yang dimiliki Nabi Muhammad SAW ini bahkan sudah beliau miliki sebelum menjadi seorang rasul. Bahkan Rasullulloh mendapat gelar "al-amin" artinya "orang yang dapat dipercaya" dari kaum Quroisy.
2. Tabligh – Menyampaikan. Tabligh yang artinya menyampaikan semua yang diwahyukan Allah SWT kepadanya. Tugas Nabi Muhammad SAW sebagai rasul adalah untuk memberi peringatan, membimbing umat, memperbaiki, dan mempersiapkan manusia untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. Sifat tabligh sangat dibutuhkan dan harus dimiliki oleh Rasulullah SAW karena tidak mungkin seorang rasul menyembunyikan apa pun yang berasal dari Allah SWT. Allah SWT telah memerintahkan Nabi Muhammad SAW untuk bersifat tabligh atau menyampaikan dalam surah Al-Maidah ayat 67 yang artinya: "Wahai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan Tuhanmu kepadamu. Jika engkau tidak melakukan (apa yang diperintahkan itu), berarti engkau tidak menyampaikan risalah-Nya. Allah menjaga engkau dari (gangguan) manusia. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang kafir."
3. Amanah - Dapat Dipercaya. Amanah artinya bisa dipercaya dalam menyampaikan sesuatu. Hal ini berkaitan dengan tugas seorang rasul yang diberikan amanah oleh Allah SWT untuk menuntun umatnya ke jalan yang benar. Nabi Muhammad SAW memegang amanah yang diberikan kepada beliau dengan sangat kuat. Apapun yang beliau lakukan semata-mata hanya untuk Allah SWT dan tidak pernah menggunakan kekuasaan beliau untuk kepentingan pribadinya. Sifat amanah Nabi Muhammad SAW tercantum dalam surah Al-A'raf ayat 68 yang berbunyi, Artinya: Aku sampaikan kepadamu risalah-risalah (amanat) Tuhanku dan aku terhadap kamu adalah penasihat yang terpercaya.
4. Fathanah – Cerdas. Fathanah artinya cerdas atau mempunyai intelektual yang tinggi. Cerdas menurut pendapat orang-orang adalah kemampuan memahami dunia, berpikir rasional, dan menggunakan sumber-sumber secara efektif saat dihadapkan pada tantangan. Secara umum, kecerdasan dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu IQ (Intelligent Quotient), EQ (Emotional Quotient), dan SQ (Spiritual Quotient). Nabi Muhammad SAW memiliki semua aspek kecerdasan tersebut. Terbukti dengan daya ingat beliau yang sangat tinggi dalam menghafal firman-firman yang disampaikan Allah SWT kepada beliau, kemampuan memecahkan masalah yang dihadapi umatnya dengan kebijakan dan kesabaran, serta hanya mengabdikan dirinya hanya untuk Allah SWT saja.
Berdasarkan uraian diatas, syarat utama untuk menjadi seorang pemimpin dengan sifat-sifat sebagaimana uswatun hasanah kita Nabi Muhammad SAW adalah haruslah seorang muslim yang sabar, tabah dan taat kepada Allah SWT. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam Qs Al Baqoroh ; 45 yang menjelaskan “jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu” sebab dengan sholat kita dijauhkan dari perbuatan keji dan munkar serta dijauhkan dari siksa neraka. Juga dalam Qs Al Baqoroh ; 153 menjelaskan “sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar” maka laksanakan sholat pada waktunya dan jangan tergesa-gesa. Perintah sholat menjadi perintah yang harus pemimpin laksanakan dan pegang teguh dan jangan sampai melalaikannya. Sholat merupakan tiang agama dan menjadi dasar penilaian amalan-amalan lainnya.
Bersabar adalah kunci bagi setiap hamba agar bisa melalui segala kesulitan dan cobaan dalam hidup. Selain dengan bersabar, agar bisa melalui segala kesulitan dan cobaan dalam hidup, seorang hamba diperintahkan untuk memohon pertolongan kepada Allah SWT dengan sholat. Sebab sholat dapat mencegah dari perbuatan-perbuatan yang tidak baik, dan dengan sholat maka seorang hamba akan senantiasa ingat dan terhubung dengan Allah SWT. Sedangkan ketabahan dalam menghadapi cobaan merupakan salah satu konsep yang sangat penting dalam Islam. Dalam konteks ini, ketabahan merujuk pada kemampuan seseorang untuk tetap teguh dan sabar dalam menghadapi berbagai cobaan, ujian, atau musibah yang datang dalam kehidupannya. Ketabahan bukanlah sekadar menahan diri dari bereaksi secara emosional atau menyerah kepada keadaan, tetapi lebih kepada sikap mental dan spiritual yang kuat dalam menghadapi cobaan dengan keyakinan bahwa Allah akan memberikan jalan keluar.
Oleh karena itu, setiap kita adalah khalîfah fil ardhi di semua level, mulai dari pemimpin individu, keluarga hingga pejabat atau pemimpin negara. Karena hanya dengan meneladani uswatun hasanah Nabi Muhammad SAW yaitu dengan memiliki sifat Shiddiq (benar dan jujur), Tabligh (menyampaikan), Amanah (dapat dipercaya), dan Fathanah (cerdas), tentu Allah SWT akan selalu hadir dan mewarnai dalam setiap kebijakan dan keputusan yang kita buat berdasarkan Al Quran dan As Sunah. Wallahu A'lam Bishawab