Kenapa Bensin Lokal di Anggap Kalah dari Produk Luar? Begini Jawabannya!

Kenapa Bensin Lokal di Anggap Kalah dari Produk Luar? Begini Jawabannya!

Kenapa Bensin Lokal di Anggap Kalah dari Produk Luar? Begini Jawabannya!

PASUNDAN EKSPRES- Siapa nih yang suka debat soal bahan bakar? Nggak jarang, obrolan seputar bensin jadi topik panas di forum otomotif, baik mobil maupun motor.

Perdebatan soal "bensin mana yang lebih bagus" ini kayak nggak ada ujungnya deh.

Mulai dari Grade A, B, C, sampai akhirnya muncul pendapat kalau bensin lokal Indonesia dianggap lebih jelek dibandingkan produk luar negeri. Tapi, benarkah demikian?

Ternyata, salah satu hal yang bikin perdebatan ini makin seru adalah soal oktan.

BACA JUGA: Cari Motor Bekas Harga 3 Jutaan? Ini Rekomendasi Terbaik Mei 2025!

Banyak yang fokus ke angka oktan bahan bakar, padahal, ada faktor lain yang juga nggak kalah penting.

Misalnya, kebersihan bensin itu sendiri! Di beberapa negara seperti Jepang atau Taiwan, bensin dengan oktan 90 sudah dianggap cukup banget, bahkan kadang hanya 88.

Bedanya, bensin di sana bersih dan filtrasinya bagus.

Perbedaan Kualitas Bensin Lokal vs Luar Negeri

BACA JUGA: PT Astra Honda Motor (AHM) Perkuat Lini Big Bike Adventure Touring lewat Penyegaran New XL750 Transalp

Faktanya, kualitas bahan bakar itu ditentukan oleh banyak hal, salah satunya tingkat oktan dan kandungan zat aditif.

Nah, di Indonesia, bensin yang umum digunakan sekarang adalah Pertalite, yang punya oktan 90.

Sebelumnya, kita juga punya Premium dengan oktan 88, tapi sekarang Premium udah kayak ninja, hilang tanpa jejak.

Lalu, apa sih oktan itu? Simpelnya, oktan adalah angka yang menunjukkan seberapa baik bahan bakar bisa menahan tekanan sebelum terbakar secara spontan di dalam mesin.

Semakin tinggi angka oktannya, semakin bagus bahan bakarnya untuk mencegah knocking atau getaran yang bisa merusak mesin.

Namun, selain oktan, yang nggak kalah penting adalah kandungan sulfur dalam bahan bakar.

Semakin tinggi kandungan sulfur, semakin jelek kualitas bensinnya.

Sayangnya, bensin di Indonesia terkenal punya kadar sulfur yang cukup tinggi. Ini bikin bensin kita lebih 'kotor', yang nggak cuma berdampak ke mesin, tapi juga ke lingkungan dan kesehatan kita.


Berita Terkini