Otomotif

Mengapa Toyota Innova Boros Banget?

Mengapa Toyota Innova Boros Banget?
Mengapa Toyota Innova Boros Banget?

PASUNDAN EKSPRES- Sekarang, pabrikan mobil khususnya dari Jepang makin kreatif bikin mobil yang tampilannya keren tapi harganya masih ramah di kantong.

Persaingan ini bikin desain mobil LCGC (Low Cost Green Car) makin kece dan mulai banyak diminati.

Nggak heran, sekarang lebih banyak yang pilih mobil LCGC baru daripada mobil non-LCGC bekas.

Tapi, nggak cuma soal desain aja nih yang penting, durability mobil juga jadi perhatian.

Mobil-mobil zaman sekarang bisa dibilang cukup kuat, asalkan dirawat dengan baik.

Nah, kalau soal irit bahan bakar, dari dulu sampai sekarang, kata “irit” masih jadi mantra sakti buat pabrikan mobil dan motor.

Khusus buat kamu yang suka hitung-hitungan konsumsi BBM, mobil-mobil yang terkenal irit sampai sekarang ya si Avanza dan Xenia.

Tapi, kalau mau cari alternatif, bisa coba yang berbahan bakar solar, kayak Panther Turbo yang iritnya nggak ketolongan.

Apalagi Panther ini bisa pakai solar busuk, makin irit deh.

Nah, sekarang ngomongin yang boros. Di antara mobil-mobil irit, ada satu yang terkenal boros, yaitu Toyota Innova, khususnya yang versi bensin.

Kenapa bisa boros? Yuk, kita bahas spesifikasinya!

Innova bensin gen 1 pakai mesin 2.0 liter 1TR-FE dengan tenaga 136 horsepower di 5.600 rpm dan torsi 182 Nm di 4.000 rpm.

Dengan berat kosong 1.665 kg, konsumsi BBM-nya cuma 6-8 km/l di dalam kota dan 7-10 km/l di luar kota.

Masuk ke generasi kedua, Innova Reborn, mesinnya masih sama, tapi ada peningkatan konsumsi BBM jadi 9,7 km/l di dalam kota dan 12 km/l di luar kota.

Meski ada peningkatan, buat banyak orang, Innova masih dianggap boros.

Kenapa bisa begitu? Sederhana aja, bodi Innova yang besar dan berat dipasangkan dengan mesin yang tenaganya nggak sebanding.

Jadi, mesinnya harus bekerja keras buat gerakin mobil ini, apalagi kalau lagi stop and go. Udah kebayang kan borosnya?

Sebenarnya, Toyota udah pakai strategi ini dari dulu, misalnya di Kijang Krista yang juga boros.

Hal ini terjadi karena Toyota lebih fokus ke durability daripada performa mesin. Jadi, nggak heran kalau Innova bensin susah banget tembus 10 km/l.

Solusinya? Mungkin kamu bisa coba versi diesel yang lebih irit, walau harganya lebih mahal.

Atau, kalau mau irit banget, bisa coba cara unik bawa mobil dengan kecepatan rata-rata 20 km/jam tanpa akselerasi. Tapi, siapa yang mau nyetir kayak gitu, kan?

Jadi, kalau kamu nggak mau jadi sahabat SPBU, mungkin versi diesel adalah pilihan yang lebih bijak. Gimana menurut kamu? Komen di bawah ya!

Berita Terkait
Terkini Lainnya

Lihat Semua