Raket

Hasil Drawing Olimpiade Paris 2024 Rugikan Jonatan Christie, PBSI Ajukan Protes ke BWF

Hasil Drawing Olimpiade Paris 2024 Rugikan Jonatan Christie, PBSI Ajukan Protes ke BWF
Jonatan Christie. (Foto: laman resmi PBSI)

PASUNDAN EKSPRES - PBSI melayangkan protes kepada Federasi Bulu Tangkis Dunia (Badminton World Federation/BWF) terkait hasil drawing tunggal putra dalam fase grup Olimpiade Paris 2024 yang dianggap merugikan Jonatan Christie.

Hal ini disampaikan melalui akun Instagram resmi PBSI, @badminton.ina pada Rabu (17/7).

"PBSI, melalui Kepala Bidang Hubungan Luar Negeri PP PBSI Bambang Roedyanto, telah mengajukan protes resmi kepada BWF soal ketidakadilan yang diterima Jonatan Christie pada fase grup Olimpiade Paris 2024," tulis PBSI dalam pernyataan resminya, dikutip Jumat (19/7).

Dalam pernyataan resminya, PBSI menjelaskan bahwa Jojo, sapaan akrab Jonatan Christie sebagai unggulan ketiga tidak mendapatkan keuntungan dalam hasil drawing fase grup Olimpiade Paris 2024.

Mereka juga membandingkan dengan Anders Antonsen sebagai unggulan keempat dan posisi seeded 3 dan 4 ditempatkan sejajar, namun Antonsen malah mendapat keuntungan dibandingkan Jojo.

Tidak hanya itu, Grup L yang ditempati Jonatan Christie berisi empat pemain, termasuk dirinya. Sedangkan Antonsen yang berada di Grup E hanya berisi tiga pemain.

"Jonatan yang bakal berlaga di Grup L harus bermain tiga kali di fase grup dan tidak mendapatkan bye pada babak 16 besar. Sedangkan Antonsen yang bakal berlaga di Grup E hanya bermain dua kali di fase grup dan mendapatkan bye hingga langsung bermain di perempat final," papar PBSI.

Hal ini membuat Jojo harus bertanding sebanyak 7 kali jika sampai ke babak final sementara Antonsen hanya 5 kali.

Atas kondisi tersebut, PBSI mengajukan protes kepada BWF mengenai kerugian Jonatan Christie terhadap hasil drawing fase grup Olimpiade Paris 2024.

Adapun PBSI meminta agar BWF mengatur jadwal pertandingan yang pas supaya waktu antarpertandingan yang harus dilalui Jojo tidak terlalu padat.

Selain itu, PBSI juga menyarankan supaya penggunaan sistem pertandingan yang tidak adil seperti ini tidak dipakai lagi pada turnamen-turnamen selanjutnya.

Menindaklanjuti hal ini, BWF telah memberikan jawaban atas protes yang dilakukan PBSI.

"Dalam surat elektronik yang diterima PBSI, BWF telah memberikan jawaban bahwa kondisi yang tidak menguntungkan Jojo ini merupakan hasil drawing," tulis BWF dalam penyataan tertulis resmi PBSI.

"Tapi mereka berjanji akan melakukan evaluasi soal drawing ini. BWF juga berjanji untuk mengatur jadwal yang pas antarpertandingan. Hal ini agar para pemain di Grup L mendapatkan istirahat yang cukup," tandasnya. (inm)

Berita Terkait
Terkini Lainnya

Lihat Semua