Sains

Fakta Mengejutkan! Beton Jadi Penyumbang Emisi Lebih Besar dari Pesawat?

Fakta Mengejutkan! Beton Jadi Penyumbang Emisi Lebih Besar dari Pesawat?
Fakta Mengejutkan! Beton Jadi Penyumbang Emisi Lebih Besar dari Pesawat?

PASUNDAN EKSPRES- Siapa yang nyangka kalau ternyata bangunan-bangunan di sekitar kita adalah salah satu penyebab utama masalah lingkungan?

Mungkin sebagian dari kita mikir masalah lingkungan cuma soal polusi udara, asap kendaraan, atau tumpukan sampah plastik.

Tapi ada satu yang sering banget luput dari perhatian bangunan!

Yap, bangunan yang kita pakai sehari-hari, dari rumah, gedung, jembatan, hingga bangku kafe skena, ternyata punya dampak besar buat bumi.

Bahkan, emisi yang dihasilkan dari proses pembuatan bangunan ini jauh lebih besar dibanding emisi dari semua penerbangan di dunia.

Kok bisa? Tersangka utamanya adalah beton, campuran air, pasir, bebatuan, dan semen.

Karena harganya murah dan gampang dibuat, beton jadi bahan paling sering dipakai di bumi, setelah air.

Tapi, proses produksi semen salah satu bahan utama beton jadi biang keladi krisis iklim.

Gimana nggak, kalau seluruh industri semen digabung, mereka bisa jadi penyumbang emisi terbesar ketiga di dunia setelah China dan Amerika Serikat!

Masalahnya makin rumit karena beton sudah jadi bagian penting dari sejarah manusia.

Dari zaman Yunani kuno hingga Romawi, manusia udah pakai beton buat membangun peradaban.

Jadi, nggak heran kalau sekarang seluruh dunia dipenuhi beton.

Setiap tahun, kita mengonsumsi miliaran ton beton, dan angka ini bakal terus naik karena populasi dan ekonomi terus berkembang.

Lalu, apa kita harus hancurin semua bangunan buat selamatin bumi? Tentu aja nggak.

Ada cara lain yang bisa kita lakuin buat ngurangin dampak lingkungan dari bangunan.

Misalnya, kita bisa bikin desain bangunan yang lebih ramping biar nggak butuh banyak beton.

Atau, kita bisa bikin produksi semen lebih ramah lingkungan. Bahkan, simpel aja dengan merawat bangunan yang udah ada biar nggak cepat rusak dan harus dibangun ulang.

Tapi nggak cuma beton, bahan lain kayak baja, aspal, bahkan kayu juga punya dampak negatif.

Jadi, solusinya bisa dengan bikin "bangunan hijau." Bukan bangunan yang dicat hijau, tapi bangunan yang efisien dalam penggunaan energi.

Contohnya, gedung di Zimbabwe yang desainnya meniru sarang rayap. Udara di dalam gedung itu bisa tetap adem tanpa banyak bantuan AC karena memanfaatkan ventilasi alami. Keren, kan?

Intinya, bangunan-bangunan yang kita anggap biasa aja ternyata menyimpan masalah besar.

Jadi, jangan pernah takut buat nanya atau kritis sama hal-hal yang kelihatan sepele. Stay aware and keep questioning everything!

Berita Terkait
Terkini Lainnya

Lihat Semua