PASUNDAN EKSPRES - Langkah-langkah strategis PSSI di bawah kepemimpinan Erick Thohir dinilai publik berhasil membawa Timnas Indonesia semakin membaik. Hal ini tercermin dalam hasil survei Indikator Politik Indonesia yang menunjukkan peningkatan kepuasan masyarakat terhadap kualitas Garuda.
Pada survei Oktober 2024, sebanyak 80 persen responden menyatakan Timnas Indonesia semakin bagus. Angka ini meningkat menjadi 83,9 persen pada survei terbaru Desember 2024, yang melibatkan 1.220 responden dari berbagai daerah.
Founder dan Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, menyampaikan temuan ini di Jakarta, Kamis (16/1/2025). "Kami menemukan bukti yang meyakinkan bahwa evaluasi publik terhadap kinerja federasi (PSSI) maupun program-program sepakbola menunjukkan peningkatan positif di Desember 2024," ujar Burhanuddin.
Salah satu kebijakan yang menarik perhatian adalah program naturalisasi yang diinisiasi PSSI. Sebanyak 75,3 persen responden menyatakan setuju dengan kebijakan ini, meskipun tidak sepenuhnya lepas dari kritik.
Responden yang aktif mengikuti sepakbola menunjukkan awareness tinggi terhadap kebijakan naturalisasi. Mereka mengakui bahwa langkah ini berkontribusi dalam meningkatkan prestasi Timnas, meski tetap ada kekhawatiran soal jumlah pemain naturalisasi yang dianggap terlalu banyak.
"Sebagian responden tidak anti terhadap kebijakan ini, tetapi menginginkan prioritas tetap diberikan kepada pemain asli Indonesia. Sebanyak sepertiga responden merasa jumlah pemain naturalisasi saat ini sudah terlalu banyak," ungkap Burhanuddin.
Tetapi ada juga kelompok besar, sekitar 54,5-55,5 persen, yang menganggap naturalisasi bukan masalah selama mampu mendongkrak prestasi Timnas. "Sudah ada bukti nyata bahwa pemain naturalisasi mampu meningkatkan performa sepakbola Indonesia," tambahnya.
Hasil survei ini menjadi masukan penting bagi PSSI. Menurut Burhanuddin, meski naturalisasi dianggap sebagai solusi cepat, tetap diperlukan keseimbangan agar pemain lokal memiliki kesempatan yang sama.
"Naturalisasi bisa menjadi jalur pendek untuk mencapai target besar seperti lolos ke Piala Dunia. Namun, PSSI perlu bijak dalam menentukan jumlah pemain naturalisasi agar tidak mengurangi peluang pemain lokal," tutup Burhanuddin.