Sepak Bola

Awal Kisah Kaká di AC Milan Dikira Cupu Ternyata Suhu

Awal Kisah Kaká di AC Milan Dikira Cupu Ternyata Suhu
Awal Kisah Kaká di AC Milan Dikira Cupu Ternyata Suhu

PASUNDAN EKSPRES- Pada tahun 2003, AC Milan membuat salah satu keputusan transfer paling berpengaruh dalam sejarah sepak bola mereka dengan mendatangkan Ricardo Izecson dos Santos Leite, yang lebih dikenal sebagai Kaká.

Namun, kepindahan ini awalnya disambut dengan keraguan, terutama dari pelatih mereka, Carlo Ancelotti.

Ketika Kaká pertama kali tiba di Milan, Ancelotti sempat meragukan kemampuannya. Dalam sebuah wawancara, Ancelotti mengenang saat pertama kali melihat Kaká dan mengatakan, "Mereka memberiku pemain berkacamata," sambil tertawa kecil.

Ancelotti menganggap penampilan Kaká tidak seperti kebanyakan pemain Brasil lainnya yang terkenal dengan keterampilan teknis dan gaya bermain flamboyan.

Sebaliknya, Kaká tampak lebih seperti seorang pelajar dengan kacamata dan penampilan sederhana, seolah hanya membutuhkan buku dan tas.

Segala keraguan mulai menghilang saat sesi latihan pertama Kaká bersama AC Milan. Pada sesi itu, Gennaro Gattuso, yang terkenal dengan gaya bermainnya yang keras, memberikan operan buruk kepada Kaká.

Banyak yang mengira Kaká tidak akan mampu mengontrol bola tersebut. Namun, dengan keahlian luar biasa, Kaká berhasil mengendalikan bola dengan indah, melewati Alessandro Nesta, dan kemudian mencetak gol yang mengesankan.

Gattuso sendiri terkesima dan berkata, "Dia mempermainkan Maldini seperti anak kecil." Hal ini mengubah pandangan rekan-rekannya tentang Kaká.

Tidak hanya rekan satu timnya, Ancelotti pun mulai menyadari potensi besar dalam diri pemain muda Brasil ini.

Ancelotti segera mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada para petinggi Milan karena telah membawa pemain dengan talenta luar biasa hanya dengan biaya transfer 8,8 juta Euro.

"Ia adalah calon legenda," kata Ancelotti. Sejak saat itu, semua orang di Milan tahu bahwa Kaká memiliki potensi untuk menjadi salah satu yang terbaik di dunia.

Empat tahun kemudian, prediksi tersebut terbukti benar. Pada tahun 2007, Kaká memenangkan Ballon d'Or, penghargaan yang diberikan kepada pemain terbaik di dunia.

Prestasi ini menandai puncak dari karier gemilangnya di AC Milan, di mana ia membantu tim meraih berbagai gelar, termasuk Liga Champions UEFA.

Berita Terkait