Siapa yang Lebih Superior? Pertarungan Jerman Melawan Spanyol di Euro 2024

Jerman Vs Spanyol Hari ini
PASUNDAN EKSPRES - Pertandingan antara Jerman dan Spanyol di perempat final Euro 2024 yang akan digelar pada hari Jumat ini bisa dibilang layak menjadi final kompetisi. Kedua tim nasional telah menunjukkan permainan yang mengesankan dengan gaya sepak bola penguasaan bola yang canggih dan serupa. Hal ini bukan kebetulan semata.
Saat kedua negara bertemu di final Euro 2008, Jerman dan Spanyol berada di dunia yang berbeda, tetapi 16 tahun kemudian, keduanya menjadi saudara filosofis berkat pengaruh besar Spanyol pada sepak bola Jerman.
BACA JUGA: Juara Liga Inggris, Liverpool Samai Rekor Manchester United dengan 20 Gelar
Pengaruh itu pertama kali terlihat pada Piala Dunia 2010 ketika skuad Jerman yang sedikit dirombak oleh Joachim Löw, yang menampilkan pemain-pemain seperti Mesut Özil, Sami Khedira, Thomas Müller, dan Toni Kroos, semakin menjauh dari gaya tim Jerman sebelumnya. Jika sebelumnya fokus utama adalah pada atletisme dan stabilitas, Jerman mulai memainkan gaya penguasaan bola yang dominan, hingga mereka bertemu Spanyol di semifinal dan tertekan di separuh lapangan mereka sendiri selama sebagian besar pertandingan, akhirnya kalah 1-0 dari tim yang kemudian menjadi juara.
Dalam beberapa hal, tim Jerman itu mengingatkan pada Barcelona asuhan Pep Guardiola di era yang sama. Pengaruh pelatih asal Catalan ini terhadap sepak bola Jerman semakin kuat ketika ia mengambil alih Bayern Munich pada 2013.
BACA JUGA: Transformasi Sepak Bola Indonesia Bawa Peringkat FIFA Timnas Melesat Naik
Namun, Guardiola bukan satu-satunya orang Spanyol yang meninggalkan jejak di Bundesliga. Hanya dua bulan sebelum ia tiba di Munich, Bayern memenangkan Liga Champions dengan mengalahkan rival domestik Borussia Dortmund di final di Wembley. Salah satu perbedaan besar dari "Finale dahoam" di Allianz Arena Munich setahun sebelumnya, ketika Bayern gagal mengalahkan Chelsea, adalah kehadiran Javi Martínez. Gelandang asal Basque ini memberikan stabilitas defensif unik yang sebelumnya kurang dimiliki Bayern. Martínez terus memainkan peran penting setelah final 2013, meskipun Guardiola sering menempatkannya sebagai bek tengah daripada gelandang tengah.
Pertemuan kali ini di perempat final Euro 2024 antara Jerman dan Spanyol membawa cerita yang berbeda. Kedua tim kini memiliki filosofi permainan yang serupa, menekankan pada penguasaan bola dan dominasi permainan. Jerman, di bawah asuhan pelatih baru Hansi Flick, telah menunjukkan evolusi dari pengaruh gaya permainan Spanyol. Flick, yang juga pernah bekerja bersama Guardiola di Bayern Munich, membawa pemahaman mendalam tentang filosofi sepak bola Spanyol.
Di sisi lain, Spanyol, di bawah asuhan Luis Enrique, terus mempertahankan gaya permainan yang telah membawa mereka sukses dalam beberapa dekade terakhir. Enrique, yang juga pernah melatih Barcelona, membawa pengalaman dan strategi yang matang ke dalam tim nasional Spanyol.
Pada Piala Dunia 2010, Jerman yang dipimpin oleh Joachim Löw mencoba menerapkan gaya permainan yang lebih modern dan atraktif. Mereka mulai mengadopsi filosofi permainan penguasaan bola yang dominan, berbeda dengan pendekatan tradisional yang lebih mengutamakan fisik dan stabilitas. Namun, di semifinal, mereka bertemu dengan Spanyol yang memainkan sepak bola penguasaan bola yang lebih superior dan akhirnya kalah 1-0.