Ponpes Kebangsaan Siti Aminah Pasir Maung Berbasis Ketahanan Pangan, Sejalan dengan Program Presiden Prabowo

Para santri Ponpes Kebangsaan Siti Aminah Pasir Maung ketika sedang menanam tanaman.
Sambil memperlihatkan dua program ketahanan pangan tersebut, ia mengatakan seluruh lahan baik pertanian dan peternakan merupakan kepemilikan pribadi.
"Semua ini sudah milik pribadi dan sudah bersertifikat," ucapnya.
Ponpes Kebangsaan Siti Aminah Pasir Maung sendiri ia ceritakan telah berdiri selama dua tahun dan saat ini telah memiliki santri sebanyak kurang lebih 200 orang. Umur santri dari rentang 6 sampai dengan 53 tahun.
"Latar belakangnya beda-beda, mulai dari anak dari mantan geng motor, mantan napi, mantan pecandu narkoba, anak broken home, anak yatim, dan lainnya. Jadi kami memberdayakanorang yang dulunya bermasalah," ucapnya.
Untuk menjadi santri di pesantren tersebut, Abah Maung mengatakan tidak memerlukan biaya apapun asalkan memiliki niat untuk belajar.
"Tidak ada biaya, asal mau nyantri aja di sini. Tapi kalau ada yang mau ngasih silahkan saja," ucapnya.
Dari segala bentuk upaya yang dilakukan untuk pesantrennya itu, dirinya bilang pengelolaan pesantrennya masih dilakukan secara mandiri.
"Belum ada pihak lain yang turut membantu, cuman masih di bawah binaan TNI POLRI," ucapnya.
Melihat kondisi tersebut, ia berharap pemerintah dapat peka terhadap situasi di pesantren seperti miliknya dan turut ikut membantu pengembangan santri yang ada.
"Harapannya pemerintah bisa melek dengan pesantren seperti ini, jangan dipanggil di kala butuh saja. Karena, sejauh ini dana operasional kami tanggung sendiri," ucapnya.(fsh/ysp)