Subang

BPBD Subang Gelar Pelatihan Pencegahan dan Mitigasi Bencana di Kecamatan Cisalak

Kecamatan Cisalak Subang
Foto bersama kegiatan pelatihan pencegahan dan mitigasi bencana. HADI MARTADINATA/PASUNDAN EKSPRES

SUBANG – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Subang menggelar kegiatan pelatihan pencegahan dan mitigasi bencana yang berlangsung selama tiga hari, mulai Rabu hingga Jumat (26-28 Februari 2025) di Kecamatan Cisalak.

Kegiatan yang berlangsung pada Rabu (26/2/2025) ini, bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi berbagai potensi bencana yang dapat terjadi di wilayah Subang, khususnya di Kecamatan Cisalak yang memiliki risiko bencana cukup tinggi, seperti banjir, tanah longsor, dan angin kencang.

Acara ini dihadiri oleh berbagai pihak yang memiliki peran penting dalam penanggulangan bencana, di antaranya Kapolsek Cisalak, Babinsa, Relawan Destana (Desa Tangguh Bencana) Desa Cisalak, serta perwakilan dari BPBD Provinsi Jawa Barat.

Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Subang, Udin Jazudin, menjelaskan bahwa pelatihan ini sangat penting untuk meningkatkan kapasitas masyarakat dalam menghadapi potensi bencana. Menurutnya, kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat merupakan kunci utama dalam mengurangi dampak bencana.

"Pelatihan ini bukan sekadar teori, tetapi juga praktik langsung di lapangan agar masyarakat lebih memahami bagaimana cara bertindak dalam situasi darurat. Kami ingin masyarakat lebih tanggap dan sigap dalam menghadapi bencana, baik sebelum, saat, maupun setelah kejadian," ujarnya.

Ia menambahkan, kegiatan ini juga menjadi bagian dari program BPBD Subang dalam membangun Desa Tangguh Bencana (Destana) di wilayah yang memiliki potensi risiko bencana tinggi. Dengan adanya Destana, diharapkan masyarakat dapat lebih mandiri dalam menghadapi bencana tanpa harus selalu menunggu bantuan dari pihak luar.

Adanya pelatihan ini, BPBD Subang berharap masyarakat dapat lebih siap dalam menghadapi berbagai ancaman bencana yang bisa terjadi kapan saja. Selain itu, diharapkan akan semakin banyak desa yang mendapatkan pelatihan serupa, sehingga semakin banyak terbentuk Desa Tangguh Bencana di Kabupaten Subang.

"Kami berharap kegiatan ini bisa terus berlanjut dan menjangkau lebih banyak desa. Dengan semakin banyak masyarakat yang paham mitigasi bencana, maka dampak dari bencana bisa diminimalkan," pungkas Udin Jazudin.

Sementara itu, Camat Cisalak Sumardi S.STP., M.AP. menyampaikan apresiasinya terhadap pelaksanaan pelatihan ini. Menurutnya, Kecamatan Cisalak memiliki kondisi geografis yang rentan terhadap bencana, sehingga pelatihan ini sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kesiapan masyarakat setempat.

"Kami sangat mengapresiasi BPBD Subang yang telah menyelenggarakan pelatihan ini. Kecamatan Cisalak merupakan daerah yang rawan bencana, terutama longsor dan angin kencang. Dengan adanya pelatihan ini, kami berharap masyarakat bisa lebih siap dan memiliki keterampilan dalam menghadapi situasi darurat," ungkapnya.

Tambahnya, mereka di sini akan di berikan materi dan bisa di sebarkan kepada masyarakat lain. Karena pengetahuan akan bencana ini harus menyebar luas kepada warga masyarakat. 

Menurutnya, tindakan yang harus dilakukan itu mereka harus tahu  ada SOP-nya. "Jadi masyarakat harus mengetahui Langkah-langkah apa semisalanya terjadi longsor,langkah apa jika terjadi banjir, " Tuturnya.

Lebih lanjut, Camat Cisalak menyebutkan Desa yang paling rawan yaitu Desa Cupunagara karena memang tanahnya berbukit dan rawan longsor. 

Ia juga menambahkan bahwa peran aktif dari berbagai pihak, seperti pemerintah desa, relawan, serta unsur TNI-Polri, sangat penting dalam membangun sistem mitigasi bencana yang efektif.

Kegiatan pelatihan ini tidak hanya berisi pemaparan teori mengenai jenis-jenis bencana dan cara penanggulangannya, tetapi juga simulasi langsung yang melibatkan peserta. Simulasi ini mencakup berbagai skenario, seperti:

✅ Evakuasi korban saat terjadi bencana

✅ Cara memberikan pertolongan pertama kepada korban bencana

✅ Penggunaan alat

✅ Pembuatan jalur evakuasi di desa dll. 

Relawan Destana Desa Cisalak dengan jumlah 80 orang itu,  yang ikut serta dalam pelatihan ini merasa sangat terbantu dengan adanya simulasi tersebut. Salah seorang peserta, Deden (35 tahun), menyampaikan bahwa ia kini lebih memahami bagaimana cara menghadapi bencana dengan tenang dan terorganisir.

"Dulu kami hanya tahu bahwa kalau ada bencana harus lari menyelamatkan diri. Sekarang kami belajar bagaimana cara evakuasi yang benar, bagaimana memberikan pertolongan pertama, dan bagaimana bekerja sama dengan tim penyelamat lainnya," katanya.(hdi) 

Terkini Lainnya

Lihat Semua