SUBANG - Kepolisian Sektor Pamanukan mengamankan tiga remaja yang terlibat dalam perang sarung yang mengarah pada aksi tawuran.
Selain mengamankan para pelaku, petugas juga menyita sejumlah sarung yang telah dimodifikasi agar dapat digunakan sebagai senjata.
Kapolsek Pamanukan, AKP Udin Awaludin mengungkapkan, perang sarung terjadi di dua lokasi berbeda pada Senin (3/3/2025) dini hari.
Kedua lokasi tersebut berada di Desa Sukamaju, Kecamatan Sukasari, serta Desa Mulyasari, Kecamatan Pamanukan, yang semuanya berada di sepanjang jalur Pantura.
“Perang sarung ini berlangsung di dua tempat, yakni di Desa Sukamaju dan Desa Mulyasari. Kegiatan ini sangat berbahaya karena bisa memicu tawuran yang lebih besar,” ujar AKP Udin.
Dalam operasi tersebut, polisi juga menyita sejumlah barang bukti berupa sarung yang telah dimodifikasi sedemikian rupa sehingga berpotensi melukai orang lain.
AKP Udin menegaskan bahwa perang sarung yang kini semakin mengarah pada aksi tawuran sangat membahayakan, tidak hanya bagi para pelaku tetapi juga masyarakat sekitar.
“Kegiatan seperti ini berisiko menimbulkan korban, terlebih jika mereka menggunakan senjata tajam. Kami akan menindak tegas setiap aksi perang sarung dan tawuran. Kami tidak akan membiarkan hal-hal yang mengganggu keamanan dan kenyamanan masyarakat,” tegasnya.
Lebih lanjut, ia mengimbau kepada masyarakat, khususnya para remaja, untuk lebih bijak dalam beraktivitas dan tidak terjerumus dalam tindakan yang dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain, seperti perang sarung, balap liar, dan tawuran.
“Untuk mengantisipasi gangguan keamanan selama bulan Ramadan, kami dari Polsek Pamanukan Polres Subang akan terus melakukan patroli sahur setiap hari guna mencegah kejadian serupa terulang,” tutupnya. (cdp)
