SUBANG-Memasuki H+7 Lebaran 2025, arus balik pemudik yang melintasi wilayah Kabupaten Subang mulai menunjukkan peningkatan signifikan, terutama di jalur alternatif Kasomalang – Jalancagak. Pantauan di lapangan pada Senin pagi (7/4/2025) sekitar pukul 07.30 WIB menunjukkan ramainya lalu lintas kendaraan, khususnya pemudik yang menggunakan sepeda motor dengan berbagai barang bawaan.
Mayoritas pemudik yang melintas berasal dari arah Sumedang, Garut, dan Kuningan yang hendak kembali ke wilayah Jakarta, Bekasi, Depok, dan sekitarnya setelah menghabiskan masa libur Lebaran di kampung halaman.
Salah seorang pemudik, Wahyu, asal Kuningan, yang ditemui sedang melintas di jalur Kasomalang, mengaku sudah terbiasa memilih jalur ini saat melakukan arus balik. "Setiap mudik dan balik pasti lewat jalur ini. Kalau lewat jalur kota, apalagi Tol Cipali atau Pantura, pasti macet total, terutama pas puncak arus balik seperti sekarang," ujar Wahyu.
Menurutnya, meskipun jalur Kasomalang lebih sempit dan menanjak, tapi relatif lancar dan bisa lebih cepat sampai ke wilayah Purwakarta sebelum masuk ke arah tol atau jalan arteri menuju Jakarta.
Senada dengan Wahyu, pemudik lain bernama Yayan, yang melakukan perjalanan dari kampung halamannya di Garut bersama istri dan putrinya, memilih beristirahat sejenak di wilayah Leuweung Tiis, Kasomalang, sambil menikmati suasana dan membeli oleh-oleh khas Subang, yaitu buah nanas. "Tadi saya berangkat dari Garut sekitar jam 05.00 WIB. Jalur Garut ke Sumedang padat sekali, motor dan mobil hampir tak bergerak. Baru bisa leluasa jalan saat masuk Subang. Makanya saya sempatkan istirahat sebentar di sini,” ungkapnya sambil menunjukkan dua buah nanas yang baru dibelinya.
Menurut Yayan, perjalanan menggunakan motor memang cukup melelahkan, apalagi dengan membawa keluarga, namun tetap menjadi pilihan paling praktis dan ekonomis bagi banyak pemudik seperti dirinya. "Saya bawa istri dan anak kecil, jadi harus sering-sering istirahat. Tapi memang motor ini pilihan terbaik buat kami. Selain hemat, bisa selap-selip saat macet, dan lebih fleksibel lewat jalan alternatif," tambahnya.
Berdasarkan pantauan di sejumlah titik di jalur Kasomalang, lalu lintas terlihat ramai lancar, dengan dominasi kendaraan roda dua. Sesekali tampak mobil pribadi dan kendaraan niaga kecil ikut melintas, namun tidak menyebabkan kepadatan yang signifikan. Tidak terlihat adanya kemacetan parah, hanya perlambatan arus di beberapa tanjakan dan tikungan sempit.
Petugas gabungan dari Polsek Kasomalang dan Dinas Perhubungan Subang juga terlihat berjaga di sejumlah titik rawan kecelakaan untuk memastikan keamanan arus balik. Mereka melakukan patroli mobile dan membantu menyeberangkan warga serta mengatur lalu lintas di sekitar pasar.
Menurut salah satu petugas Dishub yang enggan disebut namanya, jalur Kasomalang saat ini memang menjadi jalur favorit pemudik dari arah timur Jawa Barat karena menghindari kepadatan di jalur utama. "Kami siaga sejak H+5 hingga H+10. Arus motor dari Sumedang dan Garut ke arah Jakarta cukup tinggi. Kami imbau pemudik tetap berhati-hati karena jalur ini menanjak dan berliku, apalagi saat malam hari," ujarnya.
Dengan prediksi puncak arus balik akan terjadi hingga Senin malam, pihak kepolisian dan dinas terkait akan terus bersiaga di sepanjang jalur alternatif ini. Selain mengatur arus lalu lintas, mereka juga memberikan layanan darurat, termasuk fasilitas rest area dadakan dan posko pemeriksaan kendaraan.(hdi/sep)