Tradisi Mapag Sri di Subang, Syukuran Berahap Hasil Panen Melimpah

Tradisi Mapag Sri di Subang, Syukuran Berahap Hasil Panen Melimpah

Kepala Desa Kebondanas Candra Ali Sonjaya bersama Camat Pusakajaya saat potong tumpeng syukuran di acara Mapag Sri, Kamis (29/5).(Dadan Ramdan/Pasundan Ekspres)

SUBANG-Tradisi Mapag Sri sudah berlangsung turun temurun dan merupakan warisan para leluhur adat istiadat yang sudah ada sejak zaman nenek moyang bangsa indonesia.

Karena hampir di setiap pelosok desa tradisi itu kerap digelar oleh para petani menjelang panen tiba.

Dari segi bahasa sendiri, Mapag Sri secara harpiah (Mapag= Menyambut, Sri=Rejeki) yang berarti menyambut rejeki, karena panen tiba. Itulah barangkali bahasa yang memaknai dari tradisi Mapag Sri ini.

Dan gelaran kali ini, Mapag Sri berlangsung di Desa  Kebondanas Kecamatan Pusakajaya, dan dilaksanakan di halaman kantor Desa Kejondanas, Kamis (29/5).

BACA JUGA: Antusias Tinggi, Pendaftar Calon Mojang dan Jejaka di Subang Sudah Capai 60 Orang

Tradisi tahunan ini bukan sekadar ritual, melainkan sebuah perwujudan rasa syukur, penghormatan leluhur, pelestarian budaya, dan harapan akan masa depan yang lebih baik.

Kepala Desa Kebondanas Candra Adi Sonjaya menyampaikan, momen ini menjadi penanda dimulainya panen raya dan menjadi wadah bagi warga untuk memanjatkan doa, dan rasa syukur atas nikmat kepada Allah SWT, atas segala limpahan berkah dan perlindungan.

Dia juga mengajak masyarakat petani untuk memelihara eksistensi lumbung padi khususnya di Kecamatan  Pusakajaya dan sekitarnya.

Selain itu juga menjaga tradisi leluhur yang harus tetap dilestarikan dan dijaga nilai kearifan lokalnya, kerena selain wujud syukur, juga merupakan pelestarian budaya sebagai aset jati diri bangsa yang berbudaya.

BACA JUGA: PHRI Ajak Gabung Pelaku Usaha Hotel dan Restoran

"Jadi ini ungkapan rasa syukur dan pelestarian budaya lokal, penanda panen raya telah tiba," kata Candra.

Gelaran  Mapag Sri tersebut, dimeriahkan dengan membuat tumpeng raksasa yang isinya berasal dari  beragam jenis buah-buahan,  kemudian tumpeng raksasa itu dipikul diarak  keliling kampung.

Sementara itu Camat Pusakajaya H. Alex Nursalam menambahkan, Mapag Sri ini merupakan inflementasi dari suyukur nikmat, rasa syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rizki melimpah, dan berharap panen berikutnya hasilnya  menguntungkan.

"Saya juga merasa bahagia bisa bersilaturahmi dengan bapak ibu warga Desa Kebondanas, dan merasa bersyukur atas hasil panen bapak ibu yang sedang dilaksanakan dengan hasil yang berlimpah," tuturnya.

Acara dilanjutkan dengan istighosah, do'a, dan makan bersama pemerintah desa dan warga.(dan/sep)


Berita Terkini