Geliat Bisnis Agro Ayam di Subang, Solusi Kesejahteraan dan Ketahanan Pangan

Geliat Bisnis Agro Ayam di Subang, Solusi Kesejahteraan dan Ketahanan Pangan

Petugas Disnakeswan Subang saat melihat kondisi kandang ternak ayam pedaging.(Cindy Desita Putri/Pasundan Ekspres)

SUBANG-Sektor peternakan ayam ras pedaging di Kabupaten Subang menunjukkan perkembangan yang signifikan dalam dua tahun terakhir.

Berdasarkan data Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Kabupaten Subang, peningkatan skala kepemilikan ternak melonjak tajam dari sebelumnya 13.008 ekor per orang menjadi 43.446 ekor per orang.

Kabid Pengembangan Usaha Disnakeswan Subang, Sarip Hidayat menjelaskan, lonjakan ini salah satunya dipicu oleh perubahan sistem perkandangan dari model terbuka menjadi sistem kandang tertutup yang berkapasitas besar, yakni mencapai 40.000 ekor per kandang.

Sistem ini dinilai lebih efisien, higienis, dan mendukung produktivitas tinggi.

BACA JUGA: Konsisten, Muspika Kecamatan Kasomalang Patroli Jam Malam

"Perubahan sistem ini mendorong peningkatan skala usaha peternak secara signifikan. Ini tentu menjadi sinyal positif bagi perkembangan bisnis agro ayam di Subang," jelasnya kepada Pasundan Ekspres.

Tercatat, terdapat sekitar 300 peternak ayam ras pedaging di Kabupaten Subang yang tersebar di lebih dari 20 kecamatan sentra peternakan seperti Sagalaherang, Serangpanjang, Ciater, Jalancagak, hingga Patokbeusi dan Sukasari. 

Sarip mengatakan, mayoritas peternak mengadopsi pola kemitraan dengan perusahaan inti, yang juga memberikan pelatihan teknis pemeliharaan secara langsung.

Dari sisi produksi, kata Sarip, Subang mencatat angka produksi ayam ras pedaging pada tahun 2024 mencapai 71.243.601 kilogram.

BACA JUGA: Jembatan Kali Ciasem di Subang Terancam Roboh, Pengendara Diimbau Waspada

"Angka ini jauh melebihi estimasi kebutuhan konsumsi daging ayam di Kabupaten Subang yang mencapai 21.504.000 kilogram untuk populasi sekitar 1,68 juta jiwa," ungkapnya.

Hal ini, lanjutnya, menunjukkan bahwa Kabupaten Subang tidak hanya mampu mencukupi kebutuhan daerah sendiri, namun juga berkontribusi terhadap suplai daging unggas di wilayah lain.

Disnakeswan Subang terus menjalankan perannya dalam memastikan aspek HAUS (Halal, Aman, Utuh, dan Sehat) melalui monitoring rutin serta surveilans terhadap penyakit ternak. 

Sarip juga menekankan pentingnya sinergi antar-instansi untuk mendukung kemajuan sektor ini.

"Kami butuh dukungan dari Dinas Pertanian untuk penyediaan pakan dan lahan, serta Dinas Perdagangan dalam hal distribusi dan pemasaran. Kolaborasi lintas sektor sangat diperlukan agar ekosistem bisnis agro ayam ini makin kuat dan berdaya saing," tegasnya.

Sarip menambahkan, berkembangnya peternakan ayam ras di Subang tidak hanya berkontribusi terhadap ketahanan pangan, tetapi juga membuka peluang kerja dan meningkatkan kesejahteraan peternak lokal.

"Peternakan ayam ras ini bisa menjadi motor penggerak ekonomi Subang di sektor agribisnis. Jika dikelola optimal, potensi yang dimiliki sangat besar untuk mendukung kemajuan daerah," pungkasnya.(cdp/sep)


Berita Terkini