PasundanEkspres - Tesla sedang membidik memori HBM4 dari Samsung dan SK Hynix untuk digunakan dalam sistem komputer super mereka yang bernama Dojo.
Saat ini, Tesla telah meminta sampel chip memori berkapasitas bandwidth besar dari kedua perusahaan tersebut. Sebelumnya, Dojo menggunakan chip memori HBM2e yang tergolong generasi lama, dan HBM4 direncanakan menjadi komponen kunci untuk meningkatkan kinerja sistem tersebut.
Dojo adalah komputer super yang dikembangkan Tesla untuk melatih jaringan neural pada sistem "full self-driving" mereka. Namun, menurut analis, Tesla kemungkinan juga akan memanfaatkan HBM4 untuk pusat data serta sistem mobil otonomnya.
HBM4 dipilih karena, menurut laporan dari TrendForce, teknologi ini mampu memberikan peningkatan performa yang signifikan pada Dojo, seperti yang dikutip oleh Pasundan Ekspres dari Techspot, Rabu (1/1/2025).
HBM4 merupakan jenis RAM khusus yang dirancang untuk memberikan bandwidth data yang sangat besar namun tetap hemat daya. Keunggulan ini menjadikannya sangat cocok untuk sistem yang memerlukan pemrosesan data dalam jumlah besar, seperti pelatihan kecerdasan buatan.
SK Hynix mengklaim bahwa chip HBM4 mereka memiliki bandwidth 1,4 kali lebih besar dibanding generasi sebelumnya, HBM3e, dengan konsumsi daya yang 30% lebih rendah. Jika klaim ini benar, chip tersebut dapat mencapai bandwidth hingga 1,65 TB per detik.
Keunggulan lain dari HBM4 adalah logic die terintegrasi yang berfungsi sebagai pengontrol di bawah tumpukan memori. Fitur ini mampu meningkatkan kecepatan serta efisiensi daya chip, sehingga semakin ideal untuk mendukung pemrosesan data kecerdasan buatan.
Saat ini, pasar HBM dikuasai oleh SK Hynix dan Samsung, dengan nilai pasar yang diproyeksikan mencapai USD 33 miliar pada tahun 2027. Kedua perusahaan ini bersaing ketat untuk menarik minat berbagai raksasa teknologi, seperti Microsoft, Meta, dan Google.
